Pemuda Asal Gembong Pati Kembali Harumkan Nama Indonesia di Kancah Internasional

waktu baca 2 menit
Selasa, 7 Okt 2025 16:09 0 84 Vindi Agil

PATI – Mondes.co.id | Seniman muda asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Huda Purnawadi kembali mengharumkan dan menorehkan tinta emas untuk Indonesia.

DBHCHT TRENGGALEK

Tepatnya, setelah menjuarai lomba kaligrafi spontan tingkat internasional di ajang Prince Mohammed bin Salman Center for Arabic Calligraphy Initiative Competition 2025, kategori Diwani Jali.

Kemenangan Huda bukan kali pertama ini saja di kancah Internasional.

Sebelumnya, ia juga berhasil menjadi juara 1 dalam lomba serupa di Doha, Qatar pada kategori Sulus Jali.

Kompetisi di Riyadh ini bukan lomba biasa. Selama tiga hari berturut-turut, Huda dan peserta lain harus menulis tiga karya berbeda dengan ayat yang ditentukan langsung oleh panitia.

Setiap hari, mereka diberi waktu lima jam untuk menyelesaikan satu karya di tempat dan tidak ada latihan sebelumnya.

Bahkan, Huda mengaku jika para peserta tidak diperbolehkan untuk mengakses ponsel.

“Alhamdulillah, هذا من فضل ربي (ini semata-mata karunia dari Tuhanku),” ucap Huda Selasa (7/10/2025).

Lomba tingkat internasional ini dikatakannya sangat berbeda dengan tingkat nasional, mulai dari sistem hingga bahan yang digunakan sangat berbeda.

“Jangan samakan dengan lomba di Indonesia, sekilas memang sama-sama spontan, tapi sistemnya sangat berbeda. Di sini, semuanya terukur dari tarkib, tanfiz, kaidah, hingga finishing dan tartis. Menulis di atas muqohhar juga jauh lebih sulit daripada kertas karton,” tambahnya.

Menurut Huda, lomba di Arab Saudi bukan hanya soal keindahan tulisan, tapi penguasaan ilmu dan kedisiplinan dalam sistem penulisan Arab klasik.

“Bisa menulis belum tentu bisa tartis. Banyak yang bisa tartis, tapi tulisannya biasa saja. Yang benar-benar sulit adalah mereka yang bisa menulis indah sekaligus tartis sempurna, itulah yang luar biasa,” jelasnya.

BACA JUGA :  Penyaluran Bantuan PKH dan BPNT di Pati, Simak Penjelasan Dinsos

Huda Purnawadi adalah sosok pemuda asal Gembong, Kabupaten Pati, kini menjadi salah satu wajah muda Indonesia yang konsisten mengangkat derajat seni kaligrafi di mata dunia.

Dengan dua gelar juara internasional Qatar dan Arab Saudi, ia membuktikan bahwa seni Islam bukan sekadar tulisan indah, tetapi cermin dari keikhlasan dan ilmu yang mendalam.

“Yang terpenting bukan sekadar rempet atau rapatnya tulisan, tapi bagaimana karya itu tetap mudah dibaca dan punya ruh,” ujarnya menutup dengan rendah hati.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini