Ketegangan Terjadi saat Kapolresta Temui AMPB, Adu Argumen Panas

waktu baca 3 menit
Jumat, 3 Okt 2025 16:37 0 74 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) bergerak mengepung Markas Kepolisian Resor Kota (Mapolresta).

DBHCHT TRENGGALEK

Mereka mendesak Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pati mengusut tuntas dua kejadian yang menimpa Koordinator AMPB, Teguh Istiyanto.

Perlu diketahui, sebelumnya Teguh dikeroyok oleh massa diduga pendukung Bupati Sudewo pada Kamis, 2 Oktober 2025.

Sehari berselang pada Jumat, 3 Oktober 2025 pukul 04.00 WIB, kediaman Teguh dibakar oleh dua orang tak dikenal.

Teguh Istiyanto pun buka suara, ia menuntut kepada Polresta Pati agar menangkap para pelaku yang menyerangnya.

Menurutnya, ada rencana pembunuhan yang menyasar dirinya sekeluarga.

“Kami tidak membuat laporan karena pidana murni, tanpa laporan pun harus ditangkap. Mungkin ada rencana pembunuhan kepada saya dan keluarga saya,” terangnya di depan Mapolresta Pati, siang ini.

Menurutnya, kejadian yang sudah terjadi padanya merupakan pidana murni.

Pasalnya, ia menilai bukti sudah jelas ketika di lokasi kejadian unjuk rasa, karena peristiwa terjadi di sebelah Kapolresta Pati, Kombes Pol. Jaka Wahyudi.

Kemudian, peristiwa pembakaran rumahnya yang terekam kamera pengawas.

“Kami menuntut transparansi kepolisian, pelaku dibuka di muka umum. Kami menuntut agar polisi segera menangkap pelaku karena kalau tidak, kami bikin posko di halaman Mapolresta Pati, kita tunggu dan menginap. Karena itu urusan nyawa saya terancam, ini urusan nyawa!” tegasnya.

Tim hukum AMPB, Nimerodi Gulo menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh Polresta Pati.

Menurut pandangan hukum yang dilontarkannya, tindakan pidana yang tampak jelas terlihat sebagai bukti di depan umum, seharusnya sudah bisa diproses.

BACA JUGA :  Hadapi Play-off Degradasi, Sejumlah Pilar Persipa Malah Cedera

“Peristiwa tindak pidana yang terjadi di depan DPRD dan kebetulan Kapolres ada di situ, dan korbannya Mas teguh dilihat Kapolres. Kita sayangkan Kapolres sebagai simbol penegak hukum seharusnya bertindak, bukan dibiarkan,” ucapnya saat ditemui awak media di Mapolresta Pati.

Menurutnya, kepolisian melakukan tindak pembiaran kejahatan, sehingga dinilai Polresta Pati gagal dalam menjalankan tanggung jawab mengayomi masyarakat.

“Seharusnya saat di lokasi Kapolresta bertindak, tidak dibiarkan. Kalau terjadi pembiaran, Kapolresta dianggap gagal di Pati dalam memberi perlindungan kepada warga. Menjadi preseden buruk bagi Kapolresta, ia tak bisa melindungi warga negara yang mengalami kekerasan,” ujarnya.

Lebih lanjut, kejadian pembakaran rumah Teguh juga dianggap pembiaran kejahatan.

Padahal sudah banyak polisi dan saksi yang melihat kejadian yang terekam jelas.

“Tadi dua orang naik motor bakar rumah Mas Teguh, akibat ketidaktegasan keamanan, kalau ini dibiarkan ada kejahatan baru, karena peristiwa kemarin dibiarkan. Kami minta Polresta melindungi warga, kita minta pertanggungjawaban pucuk pimpinan memberikan perlindungan kepada warga Pati terhadap tindak pidana,” ungkapnya.

Kapolresta Pati, Kombes Pol. Jaka Wahyudi akhirnya menemui AMPB untuk mengabarkan perkembangan penyelidikan yang dilakukan terhadap pelaku pengeroyokan dan pembakaran rumah Teguh.

Ia mengatakan jika polisi sudah berkerja secara profesional untuk menegakkan keadilan dan memproses kejahatan yang terjadi.

“Biarlah rekan-rekan polisi bekerja, tidak ada yang dipersulit, kita tidak ada. Pelaku langsung kami amankan, pokoknya kami berproses,” tuturnya didampingi Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Pati, Kompol Heri Dwi Utomo.

Terkait keberadaan Kapolresta Pati yang dinilai abai pada penganiayaan Teguh, ia pun mengklarifikasi kejadian tersebut.

Ia sudah berusaha untuk melindungi Teguh yang dikeroyok massa pendukung Bupati Pati Sudewo, bahkan jika ia dan rekan-rekan polisi tidak melindungi Teguh, maka kejadian akan semakin parah.

BACA JUGA :  Cocok untuk Kencan, Berikut Rekomendasi Wisata Malam Murah di Semarang

“Kalau gak saya amankan mungkin bahaya, maka dari itu kita berusaha mengamankan karena situasi kalau dibiarkan kejadiannya parah, jadi rekan-rekan itu kita evakuasi karena massa menyerang,” urainya menemui massa AMPB.

Sebagai aparat penegak hukum, Polresta Pati menjamin keselamatan masyarakat Bumi Mina Tani.

Polresta Pati bekerja maksimal untuk tindak pidana yang terjadi.

Sembari proses penyelidikan, AMPB dikabarkan membangun posko di halaman Mapolresta Pati.

Mereka akan melakukan konsolidasi lebih lanjut guna mengawal kasus tersebut.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini