Satgas MBG Rembang Tindak Lanjuti Aduan Menu di SMPN 5, Ada Apa?

waktu baca 3 menit
Rabu, 1 Okt 2025 15:42 0 591 Supriyanto

​REMBANG – Mondes.co.id | Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Rembang mendadak jadi sorotan, usai temuan mencurigakan pada menu yang disajikan di SMP Negeri 5 Rembang.

DBHCHT TRENGGALEK

Satuan Tugas (Satgas) MBG Kabupaten Rembang langsung bergerak cepat pada Rabu (1/10/2025), setelah menerima laporan kritis terkait kualitas makanan yang berisiko dikonsumsi siswa.

​Seluruh 736 porsi menu MBG yang dikirimkan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dari wilayah Mondoteko terpaksa dikembalikan oleh pihak sekolah.

Langkah tegas ini diambil setelah Tim Satgas MBG sekolah menemukan nasi kuning yang disajikan dalam kondisi berair dan memiliki konsistensi yang tidak seharusnya.

​Menu yang dikirim sekitar pukul 09.30 WIB itu terdiri dari nasi kuning, ayam goreng, kering tempe, sayuran, dan jeruk.

Meski menu terlihat lengkap, masalah muncul pada komponen utama.

​dr. Maria Rehulina, perwakilan Satgas MBG Kabupaten Rembang yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan, memimpin langsung pengecekan di lokasi.

dr. Lina, panggilan akrabnya, mengakui bahwa makanan tersebut belum menunjukkan tanda-tanda basi saat diuji coba (icip-icip), namun konsistensinya tetap dianggap berbahaya.

​”Tadi sudah diicipi, rasanya belum basi. Tapi tetap berisiko, terutama dari tekstur nasinya. Seharusnya tidak berair,” terang dr. Lina, yang juga merupakan Ketua Tim Gerak Cepat Penanggulangan KLB dan Wabah Dinkes Rembang.

​Kekhawatiran utama adalah jeda waktu antara penerimaan (pukul 09.30 WIB) dengan jam istirahat siswa (pukul 11.20 WIB) yang merupakan jadwal makan.

BACA JUGA :  Penambahan Volume Kendaraan Mudik Lebaran di Jepara Belum Terlihat Signifikan

“Mengingat jadwal makan siswa adalah pukul 11.20 WIB saat istirahat, kita tidak bisa memastikan kondisinya saat itu,” tambahnya, merujuk pada potensi nasi cepat basi jika sudah berair.

​Wakil Kepala SMPN 5 Rembang, Indri Lestari, menjelaskan bahwa mekanisme pemeriksaan oleh Satgas MBG sekolah, berhasil mencegah risiko keracunan massal.

​”Kami sebagai Satgas MBG sekolah memeriksa dulu. Setelah dicek, nasinya berair, kemudian dicicipi, dan dari rasa juga sudah ada yang terasa kurang enak. Maka kami putuskan untuk dikembalikan seluruhnya,” ujar Indri, membenarkan bahwa 736 porsi menu MBG dipulangkan ke SPPG Mondoteko.

​Pihak SPPG Mondoteko yang hadir di sekolah langsung menyampaikan permohonan maaf atas insiden tersebut.

Mereka berjanji menjadikan kejadian ini sebagai bahan evaluasi serius, demi perbaikan kualitas dan keamanan makanan ke depannya.

​Menanggapi laporan ini, Bupati Rembang, Harno, mengimbau seluruh sekolah penerima program MBG untuk selalu menerapkan prinsip kehati-hatian.

Bupati menekankan bahwa kualitas dan keamanan pangan adalah prioritas utama program gizi ini.

​“Kalau ada bau yang tidak sedap, jangan dimakan. Siapa yang ngecek dulu? Minimal guru. Syukur-syukur ada pihak SPPG,” pesan Bupati Harno.

Ini menegaskan bahwa sekolah dan guru memiliki wewenang penuh untuk menolak menu yang dinilai tidak layak.

​Program Makan Bergizi Gratis sendiri merupakan salah satu inisiatif strategis pemerintah untuk mendukung peningkatan gizi anak usia sekolah.

Kejadian ini menjadi alarm penting bagi semua pihak, mulai dari Dinas Kesehatan, SPPG, hingga Satgas MBG di sekolah.

Utamanya untuk memperketat pengawasan, khususnya pada proses pengolahan dan distribusi makanan siap saji.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini