REMBANG – mondes.co.id | Kondisi jalan rusak parah yang membentang dari Dukuh Cendono hingga Desa Sambiyan, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang, kembali menjadi sorotan.
Wujud kekecewaan warga kini tak lagi hanya sebatas keluhan lisan.
Sebuah kritikan tajam yang ditulis di atas kertas dan ditempelkan di pohon-pohon sepanjang jalan, menjadi bukti betapa putus asa warga mengharapkan perhatian dari pemerintah daerah.
Pantauan Mondes.co.id di lokasi, tulisan-tulisan protes tersebut berisi ungkapan kekecewaan atas kerusakan jalan yang tak kunjung diperbaiki.
Seorang warga Desa Sambiyan yang enggan disebutkan namanya, menuturkan bahwa kritikan ini sudah terpasang sekitar satu minggu.
“Tulisan itu sudah beberapa hari mas, yang nulis saya tidak tahu,” ungkapnya.
Menurut penuturan warga, jalan ini merupakan jalan kabupaten yang sudah lebih dari enam tahun tidak tersentuh perbaikan.
Kerusakan yang terus menerus memburuk telah mengganggu aktivitas sehari-hari dan membahayakan pengguna jalan.
Bahkan, saking parahnya kondisi jalan, warga secara swadaya pernah mencoba menambal lubang-lubang besar dengan material pedel (batu dan pasir).
Namun, upaya mandiri ini tidak memberikan solusi jangka panjang.
Fadholi, warga Dukuh Cendono, menjelaskan bahwa saat musim hujan tiba, urukan pedel tersebut kembali tergerus air hujan.
“Ini merupakan jalan kabupaten mas dan selama bertahun-tahun belum tersentuh pembangunan semenjak bupati sebelumnya, diperkirakan 5 tahun lebih,” tegas Fadholi, membenarkan status jalan tersebut dan lamanya kerusakan yang terjadi.
Kerusakan jalan ini bukan hanya masalah kenyamanan, tetapi juga keamanan.
Banyak pengendara motor maupun mobil harus ekstra hati-hati saat melintas.
Selain itu, kondisi jalan yang buruk juga berdampak pada mobilitas ekonomi warga, terutama para petani dan pedagang yang sering menggunakan jalan ini untuk mengangkut hasil bumi.
Aksi protes melalui tulisan di pohon ini diharapkan bisa menjadi pemicu bagi Pemerintah Kabupaten Rembang untuk segera mengambil tindakan.
Warga berharap, kritikan yang terpampang jelas di pinggir jalan itu dapat menyentuh hati para pemangku kebijakan agar perbaikan jalan dapat segera direalisasikan demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Dukuh Cendono dan Desa Sambiyan.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar