PATI – Mondes.co.id | Program Adipura berjalan lagi di tahun 2025 ini, tim penilai mendatangi Kabupaten Pati untuk memberikan penilaian terhadap kondisi kebersihan dan tata kota.
Penilaian ini bertujuan untuk menentukan kelayakan kota tersebut yang telah berlangsung pada 15-17 September 2025 lalu.
Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan, Persampahan dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati, Henri Setiawan menyampaikan tim penilai yang berasal dari sejumlah unsur.
Pusat Pengendalian dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Jawa Tengah (Pusdal LH Jawa Tengah) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Tengah telah mendatangi Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Lalu, Tempat Pengelolaan Sampah (TPS), TPS Reduce, Reuse, dan Recycle (3R), desa mandiri sampah, sekolah, taman, dan jalanan di Bumi Pesantenan.
Tim penilai melakukan penilaian di seluruh titik pantau tersebut secara kredibel.
“Penilaian Adipura dilaksanakan tiga hari pada 15 sampai 17 September kemarin oleh tim Adipura dari 3 orang berasal dari Pusdal Jawa Tengah dan 1 orang dari DLH Jawa Tengah. Untuk titik pantaunya ada beberapa antara lain TPA, TPS, TPS 3R, desa mandiri sampah, SD (Sekolah Dasar) maupun SMP (Sekolah Menengah Pertama), terus jalanan taman,” ujarnya kepada Mondes.co.id, Senin, 22 September 2025.
Henri memaparkan tahapan penilaian Adipura yang diikuti oleh Kabupaten Pati.
Sejauh ini ada dua tahap penilaian, yakni P1 dan P2.
Kabupaten Pati sendiri saat ini baru masuk tahap penilaian P1.
Di tahap ini, pihak Kabupaten Pati akan mempresentasikan kondisi yang diajukan.
“Ada penilaian P1 masuk long list untuk dipresentasikan ke pemerintah pusat untuk disandingkan dengan kabupaten lain. Kalau masuk kriteria long list, lanjut ke penilaian P2 pada November ada penilaian lagi,” urainya.
Pihaknya berusaha untuk meraih penghargaan Adipura pada tahun ini.
Pasalnya, terakhir kali Kabupaten Pati meraih penghargaan Adipura pada tahun 2023.
“Belum tau lolos pada P2, kami belum ada informasi dari tim penilai Adipura, yang jelas P1 bersungguh-sungguh menyampaikan kepada tim penilai. Tahun 2023 kita mendapatkan Piala Adipura, di 2024 karena ada efisiensi anggaran pemerintah pusat dan pemerintah daerah, maka Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mengundur Adipura,” terang Henri.
Ia berharap, di tahun ini Kabupaten Pati meraih penghargaan Adipura.
Pihaknya mengaku telah berusaha keras untuk meraih penghargaan lingkungan hidup tersebut.
“Harapan kita semaksimal mungkin kalau bisa dapat Adipura Kencana, akan tetapi kita berpikir realistis, harapan kami mendapat Adipura untuk Pemkab Pati. Kami optimistis pada saat tim ke sini, mendampingi semaksimal mungkin kita udah berupaya keras,” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar