Foto: Latihan Akademi Persib Pati (Mondes/Singgih) PATI – Mondes.co.id | Akademi Persib Pati menjadi wadah untuk membina pesebakbola muda di Bumi Mina Tani.
Manajer Akademi Persib Pati, Nurul Widi Hardiani menuturkan bahwa siswa di Akademi Persib Pati diberikan hak sebagaimana pelajar maupun atlet.
Pendidikan mengaji untuk membekali akhlak, materi strategi di kelas untuk membekali wawasan bermain, dan kursus Bahasa Inggris untuk membekali kemampuan bahasa asing juga diberikan secara konsisten.
“Sehari-hari mereka sekolah, latihan, kalau pagi sekolah maka latihannya sore, kalau sekolahnya libur kita maksimalkan untuk latihan. Setiap Senin malam ada classroom, Selasa English Class, Rabu mengaji, jadinya tiap hari ada kegiatan. Libur latihan jadwalnya Minggu, kalau ada tanding, maka sehari setelah tanding libur latihan,” terang wanita dengan sapan Widi.
Di saat kesibukan sekolah, berlatih, dan kursus-kursus lain, mereka tetap ditekankan pada pentingnya kedisiplinan.
Di samping itu, porsi latihan yang cukup memberikan waktu mereka untuk beristirahat, sehingga mereka bisa relaks.
“Pastinya ada momen kegiatan mempererat antar pelatih, manajemen, dan pemain. Kami juga lebih menekankan kedisiplinan anak karena mereka juga selain dicetak bakatnya, karakter juga dibina agar dimana pun menjadi pribadi yang baik,” imbuhnya.
Heldy Kasih Putra selaku Direktur Teknik (Dirtek) Akademi Persib Pati menerangkan pemain harus mendapat ilmu tentang sepakbola, baik berupa pengetahuan dan skill.
Sebagai Dirtek, ia membentuk mentalitas, skill, kekuatan, kecepatan, dan kebiasaan baik para pemain maupun official.
“Di Persib Pati semua harus mendapat ilmu pengetahuan, pada saat pemain dan pelatih bermain dan beristirahat kami pantau. Semuanya kita bentuk mulai dari mentalitas, skill individu, kekuatan, kecepatan, dan budaya termasuik pola makan,” ujar Coach Heldy ketika diwawancarai.
Dirinya memprogram latihan yang terarah dan terstruktur kepada para pemain.
Ia juga menyusun perencanaan jangka pendek, menengah, dan panjang untuk mengembangkan pemain di akademi ini.
“Tanpa ada program latihan terarah dan terstruktur tidak ada pemain yang baik. Maka tugas kami memberikan program latihan kepada pelatih dan pemain. Lalu mengagendakan uji coba, tujuannya menambah mental pemain tersebut, sejauh mana kita latih dan sejauh mana menyerap latihan yang diberikan pelatih. Kami juga lakukan evaluasi,” terangnya.
Sementara, salah satu pelatih di Akademi Persib Pati, Raymond Anggara menyampaikan jika jenjang pembinaan usia muda harus dilatih dengan metode yang berbeda.
Cara ini disesuaikan usia pemain yang ditangani.
Cara dribbling, control, passing dan lain sebagainya ditekankan untuk mengasah taktikal pemain.
Kemudian, pelatihan fisik yang sesuai porsi juga dijalankan untuk anak selevel Akademi Persib Pati.
“Di level pembinaan semua diatur termasuk cara menghentikan lawan, menyerang, semua proses latihan ada. Semuia anak-anak di camp training diajarkan sepak bola modern,” ucap Coach Raymond.
“Setiap kategori latihan youth (muda) di fase lapangan besar, sedangkan kalau yang kecil-kecil ada sendiri. Kalau ini (Akademi Persib Pati) lapangan besar, anak-anak dilatih fisik dan taktik. Ada game plan (perencanaan), setelah itu fisiknya, taktikalnya dan segala macamnya,” sambung pelatih berdarah Minangkabau itu.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar