Foto: CEO, manajemen, beserta tim pelatih Akademi Persib Pati. (Mondes/Singgih) PATI – Mondes.co.id | Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung (Persib) punya akademi pembinaan usia muda di Kabupaten Pati.
Akademi Persib Pati berdiri pada 20 Oktober 2020 yang berlokasi di Desa Tambaharjo, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati.
Walau lokasinya di luar Kota Bandung, akademi ini telah memiliki kredibilitas yang bagus, serta dipercaya klub Persib Bandung untuk mengemban amanah mencari bakat anak Indonesia.
Tentu bisa menjadi bibit-bibit muda Maung Bandung.
Di Akademi Persib Pati sudah ada 60 siswa yang menimba ilmu untuk menjadi pesepakbola profesional di masa depan.
Sejak usia remaja, mereka belajar teori maupun praktik bermain sepak bola yang terarah dan terstruktur dengan pola pembinaan yang maju nan modern di akademi yang didirikan oleh Dwi Ariyanto yang merupakan eks-Pelatih Persatuan Sepakbola Indonesia Pati (Persipa).
Akademi Persib Pati memfasilitasi siswa dengan sarana-prasarana penunjang yang efektif, seperti asrama, training camp, pembelajaran classroom tentang sepak bola, kursus Bahasa Inggris, dan layanan terbaik lainnya.
Siswa Akademi Persib Pati menjalani rutinitas seperti latihan dan aktivitas sekolah formal.
Meski anak-anak fokus mengejar mimpi jadi pesepakbola profesional, tetapi kewajiban sebagai pelajar tetap dilalui di sekolah formal.
Akademi pun telah bekerja sama dengan sekolah-sekolah akreditasi A.
“Pembinaannya kita banyak selain segi sepakbola diimbangi sekolah formal, di sini ada mengaji, pendidikan karakter, English Class. Kemudian, kami juga aktif partisipasi di berbagai turnamen lokal, regional, nasional, maupun internasional, seperti tahun lalu di Cina, tahun kemarinnya lagi di Qatar, tahun ini di Malaysia, ini sangat dibutuhkan karena anak-anak membutuhkan membekali diri mereka,” ujar CEO Akademi Persib Pati, Flonia Sherly Nafissa Ariyanto saat ditemui awak media, Sabtu, 13 September 2025.
Akademi Persib Pati juga memberi akses bagi para pemain untuk mengembangkan skill, maka tak jarang kerap ikut turnamen-turnamen, bahkan beberapa turnamen itu di berada di level internasional.
“Di sini mulai dari kelompok umur 11 sampai 20 tahun, kalau yang sudah selesai SMA disalurkan ke liga-liga, ketrima atau tidaknya tergantung anaknya. Dari sini mereka bisa terjaring di Piala Soeratin maupun Elit Pro Academy (EPA), di EPA akan mulai unjuk gigi di Liga 1 Indonesia,” ungkap Flonia.
Penerapan latihan rutin berlangsung dalam seminggu, dan tiap tahunnya selalu ada latihan khusus untuk menjaring bakat, guna berkompetisi di Piala Soeratin maupun EPA.
Untuk EPA sendiri nantinya akan bersiap kiprah di Liga 1 Indonesia.
“Pola latihan seminggu 6 sampai 7 kali, setiap tahunnya ada seleksi Liga 1 maupun Soeratin. Untuk usia matang kan ada jalannya masing-masing ke liga ini dan itu. Dengan udah bawa nama Persib membuka jalan lebar untuk anak-anak, dibanding bawa nama pribadi, kalau di Persib kuotanya penuh maka kami bisa rekomendasikan ke klub lain demi mempermudah anak-anak kami,” ucapnya.
Ia menjelaskan, siswa yang bersekolah di Akademi Persib Pati dididik dan ditempa sejak mulai nol hingga berkembang ke berbagai level, bahkan menjadi pemain profesional di liga utama.
Banyak siswa yang berasal dari luar Pulau Jawa untuk meniti bakat di akademi yang dikelolanya.
“Kalau Akademi Persib bener-bener yang belum tahu sepak bola kita belajari dari nol untuk jadi pemain profesional, di sini benar-benar mengasah kemampuan anak tanpa unsur lain. Anak yang berasal dari luar Pati di asrama, dan khusus bagi anak asal Pati kami rangkul dengan kompensasi biaya bersekolah,” tuturnya.
Anak-anak Akademi Persib Pati telah banyak yang tembus di kompetisi profesional padahal seleksi amat sangat ketat.
Mereka ada yang masuk ke line up Persib Bandung itu sendiri, maupun di klub lain di liga profesional.
“Alma dari Sragen udah masuk Elit Pro Liga 1 di U-15, Made dari Bali kiper U-17, Ikrom dari Jawa Timur udah dapat panggilan timnas (tim nasional),” sebutnya.
Menurutnya, semakin banyak anak didik akademi yang layak lolos ke kancah persepakbolaan profesional, maka berapapun bakat bisa terjaring.
Pihaknya selalu terbuka untuk memberi kesempatan anak bermain di klub apapun, sehingga mereka bisa eksplore diri.
“Setiap tahun ada seleksi, baik di Soeratin maupun Elit Pro, semakin banyak akademi memiliki anak yang layak, maka semakin banyak dapat kesempatan, saya tegaskan gak ada pemungutan biaya. Anak-anak yang udah masuk liga banyak, yang masuk Liga 1 ada satu hingga dua anak ada, di Liga 2 dan Liga 2 hampir ada 20-anak lebih dari Akademi Persib Pati, mereka kontrak tidak hanya di Persib, anak kami buka jalan untuk eksplore seperti ada yang Persipa, Borneo FC dan lain sebagainya,” sebutnya.
Diketahui, tiap tahun Akademi Persib Pati berpartisipasi dalam Junior Premier League (JPL).
JPL sendiri merupakan kejuaraan sepak bola kelompok usia muda di kancah regional dan tim ini selalu berkancah di dalamnya.
Selain itu, Akademi Persib Pati baru saja berpartisipasi di Piala Menpora.
Artinya, Akademi Persib Pati senantiasa berkiprah ikut turnamen-turnamen bergengsi di Tanah Air.
Sebagai informasi, Akademi Persib Pati unjuk gigi di level dunia dengan memunculkan nama Faris Deri yang bermain di Qatar di ajang Prabowo Cup pada 2023.
Kemudian, setahun berselang mengirimkan 8 pemain di Hooray Cup, Cina.
Pada Desember 2025 mendatang, Akademi Persib Pati dipercaya mewakili Persib Bandung dan Indonesia di Negeri Jiran, Malaysia dan akan membawa 30 pemain yang dibagi ke dalam kelompok usia 15 tahun dan 17 tahun, masing-masing berisikan 15 punggawa.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar