dirgahayu ri 80

Mahasiswa Unnes Meninggal Pasca Demo, Investigasi Mendalam Dilakukan

waktu baca 2 menit
Kamis, 4 Sep 2025 16:38 0 93 Singgih Tri

SEMARANG – Mondes.co.id | Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (FH Unnes), Iko Juliant Junior meninggal dunia pasca mengikuti unjuk rasa di Semarang.

Almarhum Iko wafat pada Minggu, 31 Agustus 2025.

Tim pendamping hukum keluarga korban mengonfirmasi kebenaran informasi tersebut.

Menurut Naufal Sebastian, seluruh informasi berkenaan dengan korban, terpusat pada tim hukum di bawah Pusat Bantuan Hukum Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Hukum (PBH IKA FH) UNNES.

“Pertama-tama kami turut belasungkawa, kami sudah bertemu keluarga. Keluarga padan prinsipnya mengarahkan pendampingan ke PBH IKA FH UNNES terhadap klarifikasi di media maupun bantuan hukum, karena kami sangat menghormati menghormati keluarga korban, kami beri penguatan informasi ke media,” terangnya saat ditemui awak media belum lama ini.

Ia menyampaikan bahwa PBH IKA FH UNNES membuka posko aduan mahasiswa dan unsur lainnya dalam perlindungan hukum selama rentetan aksi berlangsung.

“PBH IKA FH UNNES sebagai pusat bantuan hukum, kami mendengar tentang kondisi adik kita (Iko) di tanggal 31 dapat informasi bahwa ada salah satu mahasiswa UNNES yang meninggal dunia. Sebelumnya, kami membuka posko aduan kepada teman-teman mahasiswa dan teman lainnya,” ujar Naufal.

Tim pendamping hukum tengah mengupayakan penggalian informasi secara lebih akurat.

Pasalnya, informasi yang beredar masih simpang siur terkait peristiwa meninggalnya almarhum Iko.

Untuk itu, pihaknya berkomitmen mendampingi keluarga korban dalam memperjuangkan keadilan. Apalagi, Iko turut terlibat menyuarakan aspirasi.

“Jadi ada banyak informasi yang belum bisa diklarifikasi, karena kejadiannya cepat naik dan kami berkomitmen mendampingi keluarga Iko, karena belum bisa memastikan kebenaran informasinya. Info yang kami terima ada kecelakaan, tapi saat ini kami belum bisa menggali keterangan lagi, karena saksi kunci belum bisa karena sakit, masih kritis dan mengalami trauma,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Mantan Bupati Jepara Sambangi Ketua DPC PPP, Ada Sinyal Apa? 

Ia menerangkan bahwa saksi kunci tengah dirawat, sehingga informasi yang akurat dari saksi belum bisa diperoleh.

Kondisi saksi tengah cedera pada rahang, sehingga sulit berkomunikasi.

Sebagai informasi, terdapat 11 mahasiswa yang ditangkap dalam unjuk rasa.

Di posko aduan terdapat pendemo korban kekerasan yang dialami pada bagian tubuh.

Kondisi yang bikin syok yakni temuan yang ada pada Iko, yakni ada sobek pada bibir, lebam di mata, dan pendarahan di limfa.

Bahkan, sebelum Iko menghembuskan nafas terakhir, ia sempat mengigau supaya tidak dipukuli oleh aparat.

“Kalau di posko didapatkan luka bibir, sobek, ada lebam di mata, ada pendarahan di limfa. Selesai operasi mengigau tidak mau dipukuli,” ucap Naufal.

Dirinya pun mengimbau kepada seluruh pihak untuk tidak mengintervensi keluarga korban dalam mencari keadilan.

“Jangan sampai ada pihak turut memperkeruh, berusaha mengintervensi keluarga korban ataupun kuasa hukum,” pesannya.

Editor; Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini