dirgahayu ri 80

Aksi Damai 13 Agustus Ricuh, Dinodai Oknum Tak Bertanggung Jawab

waktu baca 3 menit
Rabu, 13 Agu 2025 15:04 0 125 Harold

PATI – Mondes.co.id | Polda Jawa Tengah sangat menyayangkan adanya sekelompok oknum yang melakukan aksi anarkis dalam unjuk rasa 13 Agustus di Alun-alun Simpang Lima Pati, Rabu (13/8/2025).

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto, mengatakan untuk memulihkan kondusifitas kamtibmas dan melindungi masyarakat sekitar, kepolisian terpaksa melakukan tindakan tegas dan terukur, guna meredam aksi anarkis tersebut.

Dirinya menjelaskan bahwa sekitar pukul 07.30 WIB, peserta mulai berdatangan dan menyampaikan aspirasi serta orasi secara damai.

“Hingga pukul 10.00 WIB, massa dari berbagai penjuru Kabupaten Pati terus berdatangan sambil melantunkan sholawatan. Petugas dari Kompi Negosiator membaur ke tengah kerumunan, memberikan imbauan secara humanis agar aksi tetap tertib dan kondusif,” tuturnya.

Namun, sekitar pukul 10.30 WIB, situasi mulai berubah ketika petugas mengidentifikasi sekelompok orang tak dikenal berpakaian serba hitam menyusup ke tengah massa.

Pada pukul 11.00 WIB, secara tiba-tiba terjadi pelemparan gelas, botol air mineral, dan benda lainnya ke arah halaman Kantor Bupati.

“Pelaku pelemparan diketahui berasal dari kelompok berpakaian hitam tersebut yang juga melakukan pengrusakan pagar dan fasilitas umum di sekitar lokasi,” lanjutnya.

Petugas terus memberikan imbauan melalui pengeras suara hingga pukul 11.30 WIB agar aksi anarkis dihentikan, namun tidak diindahkan.

Bahkan, lemparan mulai mengenai peserta aksi lain yang terdiri dari lansia dan perempuan yang berada di trotoar samping Kantor Bupati dan Gedung DPRD Kabupaten Pati.

Guna mengembalikan ketertiban dan melindungi masyarakat, petugas mengambil tindakan tegas dan terukur secara bertahap, mulai dari penyemprotan water cannon ke arah pagar selatan dan timur Kantor Bupati.

BACA JUGA :  Jalan Kolonel Sunandar Rusak Parah, Tak Ada Penanganan, Cuaca Dituding Jadi Biang

Pada pukul 11.45 WIB, tembakan gas air mata diarahkan ke kerumunan yang semakin anarkis.

Situasi sempat kondusif pada pukul 12.00 WIB setelah massa terdorong ke arah utara, timur, dan selatan.

Pukul 12.15 WIB, petugas berkoordinasi dengan koordinator lapangan aksi dan disepakati bahwa jika massa kembali tertib, Bupati Pati Sadewo akan menemui mereka.

Pada pukul 12.30 WIB, Bupati Sadewo dengan pengawalan ketat menemui massa dan menyampaikan permohonan maaf secara terbuka.

“Namun, sebelum pernyataan selesai, terjadi pelemparan ke arah bupati yang berada di atas kendaraan taktis. Demi keamanan, petugas segera menarik kembali bupati ke dalam kantor,” jelasnya.

Setelah itu, aksi anarkis kembali terjadi, kali ini menyisakan sekelompok pemuda berpakaian hitam yang melempar gelas, air mineral, batu, dan potongan kayu ke arah petugas.

Pukul 13.00 WIB, tindakan kepolisian kembali dilakukan untuk mengendalikan situasi.

Pada pukul 13.15–13.30 WIB, dilakukan penyisiran di sekitar lokasi dan diamankan sejumlah orang yang diduga provokator kerusuhan.

Pukul 13.30 WIB, petugas menggelar konsolidasi di halaman Kantor Bupati.

Kabid Humas menyampaikan bahwa dalam pengamanan dan tindakan kepolisian yang dilakukan telah sesuai dengan prosedur.

Akibat aksi anarkis ini, terdapat sejumlah anggota Polri yang mengalami luka akibat lemparan massa.

Pihaknya juga menerima informasi adanya kendaraan dinas kepolisian yang menjadi sasaran amuk massa dan dibakar, yang saat ini masih dalam penyelidikan.

“Kami masih mendata jumlah korban dan memastikan seluruhnya mendapatkan perawatan dari petugas kesehatan,” ujarnya.

Artanto menegaskan bahwa Polri hadir sebagai pengawal demokrasi, bukan pihak yang diunjuk rasa ataupun lawan massa.

Kehadiran Polri dalam pengamanan ini adalah berperan sebagai sahabat masyarakat agar penyampaian aspirasi bisa berlangsung aman dan tertib.

BACA JUGA :  Calon Jemaah Haji Jepara Dibekali Ilmu Menteri Agama RI

“Kami menyayangkan aksi yang awalnya berjalan damai dan tertib ini dinodai oleh sekelompok tidak bertanggung jawab yang melakukan aksi anarkis dan merusak sejumlah fasilitas umum. Aksi ini mencederai semangat demokrasi yang sejak pagi hari disampaikan secara tertib dan damai oleh peserta aksi. Kami mengajak seluruh warga Pati untuk menjaga situasi kondusif, saling menghormati, dan mengedepankan cara-cara damai dalam menyalurkan pendapat,” pungkasnya.

Editor: Mila Candra 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini