Kenaikan PBB-P2 Dibatalkan, Relawan Bolodewo Ajak Warga Pati Kembali Bersatu

waktu baca 2 menit
Jumat, 8 Agu 2025 14:34 0 772 Redaksi

PATI – Mondes.co.id | Bupati Pati Sudewo memastikan pembatalan kebijakan penyesuaian Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) dengan kenaikan sebesar 250 persen.

DBHCHT TRENGGALEK

Kebijakan ini, sebelumnya sempat menuai penolakan.

Dengan keputusan yang baru saja disampaikan ini, tarif PBB-P2 tidak hanya diturunkan, tetapi kembali tanpa ada kenaikan sama sekali.

Keputusan tersebut diambil, meski berdampak pada tertundanya sejumlah proyek dalam Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD-P) 2025.

Beberapa rencana pembangunan infrastruktur jalan yang mengakomodasi permintaan kepala desa terpaksa dibatalkan, termasuk perbaikan plafon Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RAA Soewondo Pati yang kondisinya sudah membahayakan pasien.

“Memang ada konsekuensi. Beberapa pekerjaan yang sudah dimasukkan dalam rencana perubahan anggaran tahun ini tidak berjalan,” jelas Sudewo.

Selain itu, penataan Alun-alun Pati yang masuk dalam APBD-P juga batal dilaksanakan, sementara renovasi Masjid tetap berjalan, karena dibiayai dari anggaran murni.

Bupati menuturkan, penataan Alun-alun Pati direncanakan untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung, termasuk mengurangi kursi kecil yang mengganggu pejalan kaki, merampingkan elemen yang terlalu besar, dan menata ulang tiang-tiang agar terlihat lebih rapi.

Ketua Tim Relawan Bolodewo Pati, H. Mudasir, memberikan apresiasi tinggi kepada Bupati atas keputusan tersebut.

Menurutnya, langkah Bupati sudah memenuhi tuntutan yang sebelumnya disuarakan masyarakat.

“Keputusan ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh masyarakat. Bupati sudah memberikan yang terbaik, sekarang giliran kita semua mendukung,” ujarnya.

Mudasir menilai seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) perlu menjadi garda terdepan dalam mensosialisasikan keputusan ini, sehingga informasi sampai secara merata.

BACA JUGA :  Tinju, Cara Jitu Lepas dari Obesitas

Ia juga mengajak masyarakat Pati untuk bersatu, tidak terpecah belah oleh isu-isu yang dapat memicu gesekan, serta menjaga kondusifitas daerah.

“Mari kita jaga kebersamaan dan persatuan. Apa yang kalian tuntut dari Bupati sudah dipenuhi, sehingga tidak elok jika masih ada demo di tanggal 13 Agustus nanti,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah kelompok berencana menggelar aksi demonstrasi pada 13 Agustus 2025 untuk menolak kenaikan PBB-P2.

Dengan pembatalan kebijakan tersebut, pemerintah daerah berharap situasi tetap kondusif dan fokus pembangunan daerah dapat terus berjalan.

Editor: Mila Candra 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini