PATI – Mondes.co.id | Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pati berkomitmen menciptakan lingkungan pesantren yang aman dan kondusif.
Hal ini ditekankan dalam dialog khusus bersama para Bu Nyai dari berbagai pondok pesantren (Ponpes), kemarin.
Acara yang berlangsung di aula barat Madrasah Al Hikmah Kajen, Kecamatan Margoyoso, dihadiri lebih dari 100 Bu Nyai dari wilayah Pati utara.
Dialog ini menjadi ruang penting untuk meningkatkan kesadaran kolektif mengenai bahaya dan pencegahan pelecehan seksual di lingkungan pesantren.
Para peserta mendapat pemahaman mendalam tentang pentingnya pengawasan terhadap seluruh elemen pesantren, bukan hanya santri, tetapi juga para pengasuhnya.
Ketua RMI PCNU Kabupaten Pati, KH Muhammad Liwa Uddin, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan membangun kesadaran dan kewaspadaan kolektif.
“Karena maraknya kasus kekerasan seksual di pesantren luar daerah, kami ingin menyadarkan kembali pentingnya peran Bu Nyai dalam pengawasan, termasuk terhadap para Kiai. Ini bukan soal siapa dia, tapi soal menjaga marwah pesantren,” tuturnya.
Ia menyampaikan, langkah selanjutnya yakni menggelar dialog serupa bersama para Kyai, agar tercipta sinergi dan komitmen bersama dalam menciptakan ruang belajar yang aman dan nyaman bagi para santri.
“Pesantren harus menjadi tempat yang kondusif untuk belajar. Pencegahan dan kesadaran harus datang dari semua pihak, baik Bu Nyai maupun Kiai,” lanjutnya.
Pria yang kerap dipanggil Kiai Liwa, menegaskan bahwa potensi kekerasan seksual bisa muncul kapan saja dan dilakukan siapa saja.
“Syahwat bisa muncul secara tiba-tiba. Maka saling menjaga dan saling mengingatkan antar sesama pengasuh sangatlah penting, agar pesantren tetap menjadi tempat yang suci dan penuh keberkahan,” ungkapnya.
Dengan adanya kegiatan ini, RMI PCNU Kabupaten Pati berharap munculnya gerakan sadar kolektif dari kalangan pesantren untuk terus membangun budaya aman, sehat, dan bermartabat bagi seluruh civitas pesantren.
Sebagai informasi, dalam kesempatan tersebut, RMI menghadirkan dua narasumber yang berpengalaman dalam isu perempuan dan pendidikan, yaitu Nyai Royyanah Ahal selalu Wakil Ketua RMI Pengurus Wilayah Nahdlatul Ummah (PWNU) Provinsi Jawa Tengah dan Hj. Kamilia Hamidah, selaku pengurus RMI PWNU Provinsi Jawa Tengah.
Keduanya memaparkan wawasan terkait mekanisme pencegahan, pendampingan korban, serta pentingnya membangun sistem pengawasan internal pesantren.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar