JEPARA – Mondes.co.id | Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 dan Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 tingkat Kabupaten Jepara diperingati dengan berbagai kegiatan.
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Jepara, melaksanakan kegiatan di Gedung Wanita pada Rabu (16/7/2025).
Acara berlangsung meriah dengan berbagai kegiatan, termasuk gebyar mewarnai anak dan bazar UMKM dari berbagai kecamatan.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Jepara M. Ibnu Hajar mengatakan bahwa momen Harganas dan HAN bukan sekadar seremonial tahunan.
Lebih dari itu, menjadi momen strategis untuk membangun kesadaran kolektif akan pentingnya keluarga sebagai fondasi utama pembangunan bangsa.
“Anak-anak adalah aset masa depan yang harus dijaga, dididik, dan dilindungi dengan sungguh-sungguh,” ungkapnya.
Gus Hajar juga menekankan pentingnya ketahanan keluarga sebagai syarat utama mewujudkan generasi emas Indonesia 2045.
“Keluarga adalah madrasah pertama bagi anak, sekaligus benteng perlindungan paling awal. Jika keluarga rapuh, maka masa depan generasi kita pun ikut terancam,” ujarnya.
Data tahun 2024, di mana tercatat 16 kasus kekerasan terhadap anak di Jepara, termasuk bullying dan child grooming.
Selain itu, terdapat 195 kasus kelahiran di usia 15–19 tahun yang berisiko tinggi terhadap stunting, kematian ibu dan bayi, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), perceraian, serta penelantaran anak.
“Ini harus jadi peringatan bersama. Kita perlu meningkatkan kesadaran dan aksi nyata dari semua pihak, termasuk masyarakat, untuk membangun lingkungan keluarga yang sehat dan penuh kasih,” tambah Gus Hajar.
Ia berharap, melalui peringatan ini, masyarakat semakin memahami pentingnya peran keluarga dalam menciptakan anak-anak yang sehat, cerdas, dan berakhlak.
“Mari jadikan keluarga sebagai ruang aman dan nyaman untuk tumbuh kembang anak-anak kita menuju Jepara yang Maju, Luhur, dan Sejahtera (MULUS),” pungkasnya.
Senada dengan itu, Kepala DP3AP2KB Kabupaten Jepara, Muh Ali menyampaikan pentingnya perlindungan keluarga dan anak dalam pembangunan nasional.
Pemerintah berharap, masyarakat semakin sadar akan peran penting keluarga, sehingga mampu mencegah berbagai persoalan sosial seperti pernikahan usia dini, kekerasan terhadap anak, dan stunting demi mewujudkan generasi yang sehat dan berkualitas.
“Kegiatan ini juga menjadi ajang edukasi dan hiburan yang menyenangkan bagi anak-anak dan keluarga, serta memberikan ruang promosi bagi pelaku UMKM lokal,” kata dia.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar