Foto: Windiara Wandita, pelaku usaha produk kecantikan asal Desa Kedumulyo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati. (Mondes/dok. pribadi) PATI – Mondes.co.id | Bicara merintis usaha, maka tak lepas dari perjuangan keras yang dijalani wanita asal Desa Kedumulyo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Windiara Wandita (27).
Dari awalnya tidak punya apa-apa, bahkan menempuh Sekolah Menengah Atas (SMA) saja harus montang-manting, tetapi kini ia mampu menjadi pebisnis kecantikan dengan omzet ratusan juta per bulan.
Selama berjualan produk kecantikan, Windi memasarkannya via online.
Ia memanfaatkan kanal marketplace dan media sosial (medsos) untuk menjangkau konsumen yang berminat membeli produk kecantikannya, baik berupa kosmetik maupun sabun perawatan tubuh.
“Saya hanya seorang ibu rumah tangga sambil usaha jualan online kosmetik, serta lagi belajar jadi konten kreator. Biasanya saya memposting aktivitas saya di TikTok dan Facebook Pro seputar bisnis dari promosi produk, packing, saat sedang kirim paket, untuk saat ini saya fokus di produk kosmetik dan perawatan tubuh,” ungkapnya ketika diwawancarai Mondes.co.id, Selasa, 15 Juli 2025.
Jauh ke belakang, Windi mulai berbisnis online sejak 2018 dengan produk kosmetik sebagai andalannya.
Suka dan duka ia alami hingga bergonta-ganti merk dan strategi jualan.
Namun, dirinya tetap konsisten dan tidak tumbang dengan terpaan angin yang begitu kencang.
Ia berjualan sejak masih gadis hingga kini sudah berkeluarga.
Keluarganya menjadi pemantik semangat untuk terus bekerja keras meraih kesuksesan.
“Sejak 2018 saya sudah berbisnis dan berjualan online, jatuh suka-dukanya banyak sekali. Kadang semangat itu bisa naik-turun, untuk konsisten juga tidak mudah, tapi kalau ingat motivasi dan tujuan kita ingin sukses pasti semangat terus. Saya bisa termotivasi dalam membagi waktu antara ibu rumah tangga, berjualan, dan ngonten,” kata Windi.
Produk yang dijual telah menjangkau konsumen hingga luar pulau, bahkan luar negeri.
Ia mengatakan jika setiap hari penjualannya tak pernah sepi karena pesanan yang selalu datang.
“Kalau yang beli secara langsung paling di daerah sekitar rumah (area Kecamatan Kayen dan Sukolilo). Kalau yang beli dari jauh melalui Shopee dan TikTok, bisa ke luar pulau kecuali Papua. Kalau ke luar negeri di Singapura, Hongkong, dan Taiwan,” tutur Windi.
Dalam setiap bulan, ia mampu menjual hingga 50.000 pcs.
Harga pun terjangkau mulai dari Rp25.000 sampai dengan Rp40.000 per pcs.
Dari sekian produk kecantikan yang dijual, terlaris ada pada produk sabun perawatan tubuh.
Menurut Windi, lonjakan bisnisnya terjadi pada 2024 ketika ia mempromosikan produk melalui medsos Facebook Pro.
Ia memanen cuan ratusan juta dari penjualan yang dilarisi oleh customer Facebook Pro.
“Sekarang lagi fokus ke merk Produk Sabun Sereh Cranberry, Produk Windshine dan juga Collagen D&BB Luxury. Wah sangat pesat sekali Alhamdulillah di tahun 2024 sampai 2025 omzetku sudah mencapai ratusan juta itu full dari customer Fb (Facebook),” ujarnya dengan rasa bangga.
Wanita berparas cantik itu sangat bijak memanfaatkan jejaring sosial.
Ia mengunggah konten video maupun foto original yang menarik, terutama mengenalkan produk kecantikannya setiap hari.
Kontennya menarik, sehingga banyak warganet yang beinteraksi dengannya.
Tak jarang, mereka fokus menanyakan produknya untuk tertarik membeli.
“Termotivasi dari para suhu Facebook Pro, ku ubah dari Facebook biasa menjadi Facebook Pro. Awalnya upload aktivitas sehari-hari, juga jualan yang penting videonya original secara konsisten upload tiap hari,” kata alumni SMA Muhammadiyah 3 Kayen.
Jangkauan yang luas di medsos, menjadikan produk kecantikan Windi dikenal masyarakat hampir seluruh Indonesia.
Hal itu menguntungkannya, lantaran mendapat pembeli dari seluruh penjuru Indonesia.
“Alhamdulillah dimonetisasi, selang dua bulan termasuk cepat kata teman-teman, karena Facebook Pro ini kan jangkauannya luas, dan hampir semua kalangan menggunakannya. Jadi sangat tepat mengambangkan bisnis saya, demi memperoleh konsumen di berbagai daerah dari Sabang sampai Merauke, bahkan mancanegara,” urainya.
Dengan konsistensi usahanya semakin berkembang.
Dengan penjualan produk perawatan tubuh, Windi bisa meraih pendapatan yang tinggi, bahkan tak bisa dibayangkan sejak dulu, ketika ia masih hidup susah semasa duduk di bangku sekolah.
“Dulu saya dari minus (miskin), lulus SMP (Sekolah Menengah Pertama) gak langsung sekolah tapi kerja. Dulu setahun di Jakarta terus pulang, baru sekolah dengan biaya dan beasiswa karena memang sesusah itu, mau sekolah SMA gak ada biaya,” ucapnya sembari terharu.
Ia berharap, kerja kerasnya memotivasi banyak orang, khususnya perempuan agar lebih produktif.
Artinya mereka bisa memanfaatkan peluang bisnis di sela waktunya dengan menggunakan handphone yang mereka punya.
“Semangat jadi wanita yang produktif dan membuka peluang usaha untuk banyak orang, terkhusus para ibu rumah tangga. Biarpun kita di rumah dengan segala aktivitas, tapi tetap bisa punya penghasilan sendiri dan bisa jadi wanita mandiri yang bisa mengembangkan karir walaupun di rumah saja dengan manfaatkan HP dan sosmed,” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar