Pakisaji Jadi Percontohan Wisata Terintegrasi, Bumdesma Ambil Peran 

waktu baca 2 menit
Rabu, 9 Jul 2025 15:05 0 88 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Kecamatan Pakisaji dijadikan sebagai pilot project pengembangan wisata berbasis potensi lokal yang terintegrasi dengan penguatan ekonomi desa melalui Badan Usaha Milik Desa Bersama (Bumdesma).

Program ini diluncurkan Bupati Jepara Witiarso Utomo di Obyek Wisata Pandan Arum, Desa Suwawal Timur, Rabu (9/7/2025).

“Alhamdulillah hari ini kita launching wisata terintegrasi Kecamatan Pakisaji. Kami rencanakan pembentukan Bumdesma untuk mengelola potensi ini secara kolektif,” ujar Bupati Witiarso.

Wisata terintegrasi ini merupakan kolaborasi delapan desa di Kecamatan Pakisaji.

Nantinya, wisatawan bisa menikmati paket berbagai destinasi wisata yang ada di delapan desa tersebut.

Di Suwawal Timur misalnya, wisatawan bisa menikmati objek wisata Pandan Arum dengan berbagai aneka permainan anak, kebun anggur, dan hasil perkebunan lainnya.

Lalu, di Desa Lebak wisata peternakan dan perah susu kambing.

Desa Bulungan ada sentra jamur tiram dan produk almari dan bufet.

Sedang di Desa Plajan ada Goa Sakti, wisata religi di Pura Dharma Loka, hingga Pasar Payung.

Sarana transportasi untuk menuju satu lokasi ke lokasi lainnya bisa menggunakan jeep atau armada yang ada.

Lebih lanjut, Bupati menjelaskan bahwa program ini selaras dengan kebijakan pusat, di mana 20 persen alokasi dana dari APBDes diwajibkan untuk mendukung ketahanan pangan.

Dana tersebut akan diintegrasikan ke dalam skema bisnis wisata edukatif yang juga mendukung sektor pertanian di Pakisaji.

“Kalau setiap tahun ada alokasi 20 persen, maka itu bisa jadi kekuatan besar. Pemkab Jepara juga akan ikut mendampingi dan menyusun skema bisnis yang lebih baik, agar ketahanan pangan dan wisata edukasi ini saling menguatkan,” jelasnya.

BACA JUGA :  Urus KK hingga Akta Kelahiran Makin Mudah, Bisa Langsung ke Kantor Desa 

Terkait branding wisata ini, Bupati menyebutkan maskot wisata akan dibahas bersama para petinggi desa.

Pemkab Jepara hanya berperan sebagai fasilitator dan pendukung agar potensi lokal bisa tumbuh dengan maksimal.

Selain itu, keterlibatan pemuda desa juga menjadi perhatian serius.

“Kita ingin libatkan para pemuda. Karena pemuda adalah aset mahal bagi desa. Gotong royong dan kolaborasi jadi semangat utama,” tambahnya.

Untuk tahap awal, program ini menyasar sektor pendidikan sebagai penggerak utama.

Nantinya, apabila program ini berjalan dengan baik dan menarik, akan dikembangkan untuk menyasar wisatawan luar daerah.

“Saat ini kita juga melakukan pemetaan potensi masing-masing desa lainnya. Ini juga menjadi dasar pengembangan program wisata dan ketahanan pangan terintegrasi,” tandasnya.

Nantinya, desa-desa tersebut akan menawarkan wisata yang berbeda, sehingga pengunjung akan mendapatkan pengalaman wisata yang beragam dan berkesan.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini