Halte di Pati Tak Terurus Baik, Pemerintah Didorong Lakukan Perawatan

waktu baca 2 menit
Jumat, 30 Mei 2025 10:51 0 2757 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Tidak semua halte yang berada di Kabupaten Pati berfungsi sesuai kegunaannya. Bahkan menurut Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pati, kurang dari 10 halte yang masih layak digunakan.

DBHCHT TRENGGALEK

Hal ini direspons oleh Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Joni Kurnianto. Ia mendorong agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati segera memperbaiki halte-halte yang rusak atau tidak berfungsi.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat itu menyebut, berkurangnya penggunaan halte oleh masyarakat disebabkan oleh meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi.

Oleh sebab itu, ia menekankan pentingnya perawatan rutin terhadap halte yang masih digunakan, agar keberadaannya tetap layak dan memperindah wajah kota.

“Nanti dalam waktu dekat kalau ada pertemuan dengan Dishub akan kami bahas kondisi halte-halte yang ada. Jika memang perlu diperbaiki, perbaikilah dengan baik, namun jika sudah tak bisa difungsikan, ya lebih baik dimatikan saja,” ungkapnya.

Menurut Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Dishub Kabupaten Pati, Arief Darmawan, beberapa halte yang masih berfungsi di antaranya halte yang berada di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RSUD RAA Soewondo dan Halte di kawasan Puri. Lalu ada pula halte di kawasan Gemeces.

Diketahui, halte yang berada di Kabupaten Pati digunakan oleh angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), maupun Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).

“Yang masih difungsikan oleh masyarakat hanya beberapa titik, seperti di RSUD Soewondo, Gemeces, Puri. Itu pun tidak sampai 10 halte,” jelas Arief.

BACA JUGA :  Sutamto, Purnawirawan Polisi yang Menyulap Masa Pensiun Jadi Ladang Amal di Rumah Allah

Beberapa halte yang tersebar di Kabupaten Pati saat ini mangkrak. Berdasarkan pantauan Mondes.co.id, Halte di Kecamatan Tambakromo terlihat lusuh dengan kondisi sarana yang tak terawat.

Sejumlah pedagang jajanan memanfaatkan untuk membuka lapak di sana. Terhitung setiap hari mulai pagi hingga malam, puluhan pedagang menjamur di halte tersebut.

Editor: Mila Candra 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini