REMBANG – Mondes.co.id | Implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Rembang menunjukkan dampak positif terhadap peningkatan penyerapan produk olahan perikanan lokal.
Dua jenis produk unggulan, yakni bandeng presto dan bakso ikan, kini secara rutin menjadi bagian dari menu makanan yang disajikan melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Kepala Bidang Bina Usaha dan Peningkatan Daya Saing Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) Kabupaten Rembang, Nurida Andante, mengungkapkan bahwa pihaknya telah merekomendasikan unit-unit pengolahan yang memenuhi standar kualitas untuk menyuplai produk ke program MBG.
“Unit pengolahan yang kami rekomendasikan telah memenuhi standar yang ditetapkan, sehingga memudahkan penelusuran apabila terjadi hal yang tidak diinginkan. Kami bertanggung jawab penuh atas suplai produk olahan ikan ini,” tegasnya.
Lebih lanjut, Nurida menjelaskan bahwa untuk menjamin kualitas dan keamanan produk, Kepala Dapur Sehat turut dilibatkan dalam proses verifikasi langsung ke unit-unit pengolahan.
Mereka menyaksikan secara detail tahapan produksi yang sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), mulai dari pemilihan bahan baku hingga proses pengemasan akhir.
Proses penyaluran produk olahan ikan ini dijalankan melalui skema kemitraan dengan Koperasi Mitra Mina Lestari, yang ditunjuk sebagai mitra resmi program MBG.
Model kemitraan ini dinilai lebih efektif dari aspek hukum dan pertanggungjawaban.
“Seluruh proses pemesanan dan pembayaran dilakukan melalui koperasi, bukan langsung ke unit pengolahan. Hal ini memberikan kejelasan dari sisi legalitas dan kelembagaan,” imbuh Nurida.
Berdasarkan data yang dihimpun, dalam kurun waktu satu minggu, Koperasi Mitra Mina Lestari mampu menyalurkan rata-rata lebih dari 200 kilogram bakso ikan dan 1.500 ekor bandeng presto untuk memenuhi kebutuhan dua SPPG.
Kendati demikian, Nurida mengakui bahwa kapasitas produksi saat ini masih terbatas untuk mengakomodir permintaan dari seluruh SPPG secara bersamaan.
“Unit pengolahan membutuhkan waktu dalam memproses pesanan untuk program MBG. Oleh karena itu, pemesanan dilakukan satu minggu sebelum produk disajikan,” jelasnya.
Nurida menambahkan bahwa kehadiran program MBG tidak hanya berdampak pada peningkatan penyerapan produk olahan perikanan lokal, tetapi juga turut mendorong peningkatan konsumsi ikan di kalangan pelajar.
Selain itu, program ini membuka peluang pasar yang lebih luas bagi para pelaku usaha pengolahan ikan di Kabupaten Rembang.
Diharapkan, sinergi antara program pemerintah dan pelaku usaha lokal ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang signifikan bagi perekonomian daerah.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar