Kemeriahan Festival Tongtek di Jepara

waktu baca 2 menit
Sabtu, 22 Mar 2025 09:13 0 369 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Festival Tongtek kembali digelar pada tahun 2025. Ribuan warga antusias menonton atraksi puluhan kelompok dari berbagai daerah di Jepara.

Festival Tongtek diselenggarakan Jumat (21/3/2025) malam setelah waktu salat  tarawih. Kegiatan ini dibuka Wakil Bupati Jepara, Muhammad Ibnu Hajar.

Tampak ribuan warga memadati kawasan sepanjang jalan yang ada di Kabupaten Jepara. Maklum saja, ini merupakan even yang ditunggu-tunggu dan hanya setahun sekali.

“Dari rumah sore tadi bareng suami dan anak-anak. Melihat keseruan tongtek,” ungkap Ika, warga Bangsri.

Setiap tahun, ia bersama keluarga selalu menyempatkan untuk melihat Festival Tongtek.

“Tahun lalu sempat diguyur hujan. Tahun ini Alhamdulillah terang,” kata dia.

Jepara Festival Tongtek Ramadan 2025 diikuti oleh 25 peserta dari berbagai daerah di Kabupaten Jepara. Mereka perwakilan dari masing-masing kecamatan dan desa.

Sebagai informasi, tongtek adalah sebuah tradisi atau ritual dan sebuah permainan musik yang menggunakan alat musik tradisional, terbuat bambu.

Dalam perkembangannya kemudian  ditambah dengan musik lain seperti gamelan.

Tongtek biasanya digunakan untuk membangunkan orang sahur. Untuk memainkannya pun tidak mudah. Memerlukan koordinasi dan kerja sama yang baik antara pemain.

Tidak hanya mampu memainkan sejumlah alat musik, para pemain  tongtek ini harus mampu melakukan gerakan tangan dan kaki agar tetap kompak.

Gus Hajar menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan festival tersebut, terutama para peserta yang turut melestarikan musik tradisional tongtek.

“Ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga menjadi wujud nyata menjaga warisan budaya yang sangat berharga,” ujar Gus Wabup.

BACA JUGA :  Koordinasi DEKELA Pati, Hak Anak dan Kesetaraan Gender Sebagai Fondasi Pembangunan Desa

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa festival ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk berkreasi dan berinovasi dalam mengembangkan seni musik tradisional.

Selain melestarikan budaya, momen ini juga memiliki makna mendalam sebagai sarana mempererat tali silaturahmi di bulan Ramadan yang penuh berkah.

“Ini selaras dengan misi kami untuk mewujudkan masyarakat yang religius, menjunjung tinggi nilai keagamaan, serta memperkokoh kerukunan antar warga, ” tambahnya.

Sebagai bentuk dukungan terhadap generasi muda, Gus Wabup juga mengajak mereka untuk mencintai budaya Islam dan mengisi bulan Ramadan dengan kegiatan yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat.

Editor: Mila Candra 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini