Demi Rp1.500, Kurir Paket Sering Dapat Perlakuan Tak Mengenakkan dari Para Konsumen

waktu baca 2 menit
Sabtu, 15 Mar 2025 15:04 0 264 Vindi Agil

PATI – Mondes.co.id | AG (Inisial), salah satu kurir paket dari perusahaan ekspedisi besar yang beroperasi di Kabupaten Pati, mengaku sering dapat perlakuan tidak mengenakkan dari para konsumennya.

Demi uang Rp1.500 per paket, ia kadang rela dibentak-bentak bahkan dicaci maki oleh para konsumen jika melakukan pengantaran paket Cash On Delivery (COD).

Pasalnya, belum banyak masyarakat yang paham dengan sistem metode COD, sehingga SOP yang diterapkan oleh jasa ekspedisi diacuhkan oleh para konsumen.

“Sering dimaki mas, bahkan sudah tidak terhitung berapa kali diamuk-amuk konsumen, apalagi pas antar paket COD. Mereka belum paham metode COD, minta dibuka dulu kalau sesuai dibayar, kalau tidak mereka ndak mau bayar,” ujarnya langsung, Sabtu (15/3/2025).

Padahal, menurut AG jika paket yang diantar secara COD dan sudah dibuka pelanggan, tetap harus dibayar karena sudah diterima secara mutlak oleh mereka.

Kalau konsumen tidak membayar, maka kurir harus disuruh membayar oleh pihak ekspedisi sebagai SOP yang diterapkan dari perusahaan.

Maka dari itu, ia sering berdebat dengan para konsumen yang belum mengetahui bagaimana sistem COD dalam pengiriman paket.

Ia mengaku jika menjadi kurir harus kuat mental dan tahan banting, supaya bisa tetap bertahan untuk mendapatkan gaji yang nantinya akan diberikan kepada keluarga.

“Berat mas kurir, harus kuat mental, tahan cuaca panas atau hujan. Kalau ndak kayak gitu kita ndak dapat gaji, gimana kita menafkahi keluarga,” tutupnya sedih.

BACA JUGA :  Bupati Janjikan Beasiswa bagi Lulusan SNPB dan UTBK Asal Pati

Editor: Mila Candra 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini