GLM Ramadan di MA Roudlotusysyubban Tawangrejo, Bekali Siswa Kemampuan Literasi 

waktu baca 4 menit
Sabtu, 8 Mar 2025 17:51 0 183 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Program Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) Ramadan terlaksana di Madrasah Aliyah (MA) Roudlotusysyubban Tawangrejo, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati, Sabtu (8/3/2025).

Kegiatan GLM Ramadan tersebut mengusung tema Gerakan Murid Ma’arif Menulis Kreatif Selama Ramadan (GEMUKKAN).

Kepala MA Roudlotusysyubban Tawangrejo, Achmad Mustagfiri mengatakan bahwa kegiatan tersebut sangat singkat persiapannya, namun bagaikan mengalami Lailatul Qadar di sepuluh hari pertama di Ramadan 1446 H ini.

“Berharap kegiatan itu menjadi langkah untuk memajukan literasi,” ucapnya.

Koordinator Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) Ramadan LP Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah, Hamidulloh Ibda menyampaikan bahwa kegiatan di Kabupaten Pati adalah zona kedua setelah zona pertama di Kabupaten Blora, tepatnya di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Hasyim Asy’arif Jompong, Kecamatan Kradenan.

“Saya berharap, setelah ini berdiri Lembaga Pers Siswa (LPS) Roudlotusysyubban atau sebutan lain di MA Roudlotusysyubban, dan umumnya di Pati karena ada tim GLM yang bermukim di Pati,” kata Ibda.

Dalam konsepnya, program GLM Ramadan dilatarbelakangi oleh beberapa faktor.

Pertama, potensi santri Ma’arif yang belum optimal. Banyak murid Ma’arif maupun santri pesantren di Jawa Tengah memiliki potensi besar dalam menulis kreatif, namun belum mendapat wadah dan bimbingan yang memadai untuk mengembangkan kemampuan tersebut.

Kedua, kebutuhan akan literasi yang lebih baik. Kemampuan literasi yang baik sangat penting bagi santri untuk memahami dan merespons berbagai informasi yang mereka terima, serta untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat.

“Ketiga, momentum Ramadan yang strategis. Bulan Ramadan merupakan waktu yang istimewa bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Momentum ini dapat dimanfaatkan untuk memperdalam pemahaman agama sekaligus mengasah kemampuan literasi, termasuk menulis kreatif,” lanjut Wakil Rektor INISNU Temanggung tersebut.

BACA JUGA :  Lezatnya Jagung Bakar di Kawasan Jagungan, Jajanan Andalan di Kota Kudus

Di sisi lain, pada 2016, riset tentang World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan Central Connecticut State University, menyatakan Indonesia berada di posisi ke-60 dari 61 negara soal minat membaca.

“Institut Statistik UNESCO (UIS) menyebutkan tingkat literasi global pada kalangan usia 15 tahun ke atas pada 2021 sebesar 86,3 persen dan dari 208 negara yang disurvei, Indonesia menempati posisi ke-100 dengan tingkat literasi 95,44 persen atau lebih rendah dari Filipina (96,62 persen), Brunei (96,66 persen), dan Singapura (96,677 persen),” papar dia.

Menurut Ibda, Indonesia masih dalam posisi di bawah dari negara di Asia tersebut.

Survei Programme for International Student Assessment (PISA) yang dilakukan oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) pada tahun 2022 menempatkan bahwa Indonesia berada di peringkat 68 dengan skor; matematika (379), sains (398) dan membaca (371) dengan kategori masih rendah.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI tahun 2022 melaporkan nilai budaya literasi Indonesia sebesar 57,4 poin, naik 5,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

“Meski demikian, nilai ini masih dinilai minim untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas,” papar doktor lulusan UNY tersebut.

Sementara itu, materi pada GLM Ramadan ada beberapa hal yang dikuatkan.

Pertama, pelatihan penulisan berita agar bekal kepada siswa-siswi tentang teknik penulisan berita yang baik dan benar, mulai dari pengumpulan informasi hingga penyajian berita yang menarik.

Peserta diberikan pemahaman mendalam tentang teknik dasar jurnalistik, mulai dari menentukan angle berita, wawancara, hingga penyusunan berita yang sesuai dengan kaidah jurnalistik.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam menyampaikan informasi secara akurat dan menarik.

“Kedua, manajemen redaksi dan Pembentukan Lembaga Pers Siswa (LPS). Pelatihan ini bertujuan untuk melatih siswa-siswi dalam mengelola redaksi dan membentuk LPS di sekolah masing-masing. LPS diharapkan dapat menjadi wadah bagi siswa-siswi untuk menyalurkan bakat dan minat mereka di bidang jurnalistik. Dalam sesi ini, peserta diajarkan cara mengelola redaksi secara profesional, termasuk distribusi tugas, perencanaan konten, serta strategi keberlanjutan media sekolah. Pembentukan LPS diharapkan dapat menjadi wadah bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan jurnalistik mereka,” kata dia.

BACA JUGA :  Tanggapi Permasalahan Tambang, Pemkab Jepara: Kami Mendukung Investasi yang Sah

Ketiga, penulisan artikel populer demi melatih siswa-siswi untuk menulis artikel populer yang berisi opini atau esai tentang berbagai isu aktual.

Melalui pelatihan ini, peserta dibimbing dalam menulis artikel populer yang argumentatif dan berbobot.

Teknik penyusunan opini serta cara mengembangkan gagasan menjadi tulisan yang menarik dan berbasis data menjadi fokus utama dalam sesi ini.

Keempat, teknik desain dengan Canva, yang memberikan keterampilan kepada siswa-siswi membuat desain grafis yang menarik, seperti poster, infografis, dan konten media sosial.

Mengingat, pentingnya tampilan visual dalam media modern, peserta diajarkan dasar-dasar desain grafis menggunakan aplikasi Canva.

Dengan keterampilan ini, mereka dapat membuat infografis, poster, dan konten visual lainnya untuk mendukung kegiatan literasi.

Kelima, penulisan sastra puisi dan cerpen untuk membekali siswa-siswi dengan teknik penulisan puisi dan cerpen yang kreatif dan bermakna.

Sesi ini mendorong peserta untuk mengembangkan kreativitas mereka dalam menulis karya sastra.

Teknik menulis puisi dan cerpen diajarkan secara mendalam, termasuk bagaimana membangun imaji, memilih diksi, serta menyusun alur cerita yang menarik.

GLM Ramadan zona kedua itu diisi oleh Koordinator GLM Plus dan Wakil Rektor INISNU Temanggung Hamidulloh Ibda, dosen FIPP UNNES dan Direktur Babad.id Abdul Arif, sastrawan dan editor sastra Maarifnujateng.or.id Niam At-Majha.

Sedangkan, narasumber dari pihak mitra media yaitu Angga Saputra dari PCNU Kabupaten Pati.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini