Mengenal Dorper, Domba Asal Australia yang Dikembangkan di Jepara 

waktu baca 3 menit
Sabtu, 22 Feb 2025 16:10 0 263 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Dorper merupakan domba asal Australia yang saat ini tengah dikembangkan oleh peternak di Desa Sumosari, Kecamatan Batealit.

Pengembangan domba sultan ini dilakukan oleh para peternak Berkah Barokah Farm di Desa Somosari.

Mereka memelihara domba dorper asal Australia untuk dikawinkan dengan domba lainnya.

Domba dorper di Somosari ini disebut satu-satunya yang ada di Jepara.

Domba ini didatangkan dari Jawa Timur dengan harga Rp40 juta atau setara Honda PCX keluaran terbaru.

Pengelola Balai Ternak Berkah Barokah Farm Fitor Islahuddin mengatakan, saat dibeli, domba dorper itu masih berumur 1 tahun dengan bobot 65 kilogram.

Jika tumbuh kembangnya baik, maka bobot domba dorper bisa mencapai 200 kilogram. Salah satu keunggulan dorper ini adalah daging yang empuk.

Di pasaran, harga daging domba dorper tembus Rp200 ribu per kilogram. Nominal ini lebih tinggi dibanding harga daging sapi yang dalam kondisi normal di bawah Rp150 ribu per kilogram.

“Jadi domba dorper ini sangat prospektif, apalagi untuk pasar ekspor,” kata Fitor, Sabtu (22/2/2025).

Bisa dikatakan, dorper ini sebagai salah satu jenis hewan ternak unggulan saat ini.

Beberapa keunggulan membuat budi daya domba dorper menjadi semakin menarik.

Kemampuan beradaptasi domba dorper menjadi faktor utama banyak diminati, juga telah terbukti mampu beradaptasi dengan baik dalam berbagai kondisi cuaca, termasuk dalam iklim tropis di Indonesia. Hal ini tentu akan menambah nilai jual dorper.

BACA JUGA :  Para Orang Tua di Jepara Rela Berdesakan Dapatkan Nomor Pendaftaran PPDB

Sebagai informasi, Balai Ternak Berkah Barokah Farm merupakan hasil kolaborasi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI, Baznas Kabupaten Jepara dan Yayasan Chamim Abdul Rasyid.

Balai ternak ini diresmikan oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI H Abdul Wachid.

Jumlah ternak yang ada di Berkah Barokah Farm ini sebanyak 136 ekor. Rinciannya 1 pejantan dorper, 60 induk, dan 75 bakalan yang ditempatkan di kandang koloni.

Balai ternak domba dan kambing di Desa Somosari ini merupakan yang ke-39 dari 43 Balai Ternak Baznas yang tersebar di seluruh Indonesia.

Ketua Baznas RI Profesor Noor Ahmad mengatakan, balai ternak bertujuan membekali para mustahik dengan kemampuan beternak yang baik dan berkelanjutan, sehingga dapat mandiri secara ekonomi.

Baznas, kata Noor Ahmad tak hanya membantu hewan ternak saja, namun juga hal lainnya.

Baznas bekerja sama dengan Yayasan Chamim Abdul Rasyid untuk pengadaan stek hijauan pangan, pakan tambahan untuk pembiakan, tambahan obat-obatan, kandang tambahan, gudang pakan, dan lainnya.

“Semoga progam ini dapat menjadi model pemberdayaan yang dapat direplikasi di daerah lain. Harapan kita yang semula mustahik nanti bisa menjadi muzakki,” harapnya.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI H Abdul Wachid berharap, balai ternak Berkah Barokah Farm ini menjadi salah satu progam untuk memperbanyak populasi ternak domba nasional melalui pemberdayaan masyarakat. Juga sekaligus pengembangan green zakat melalui aktivitas pertanian terpadu.

“Komisi VIII yang merupakan mitra kerja Baznas RI sangat mendukung progam ini. Semoga progam ini membawa kemaslahatan dan kemanfaatan tidak hanya bagi peternak tapi juga masyarakat pada umumnya. Ini mendukung program ketahanan pangan dan juga pengentasan kemiskinan,” tandas wakil rakyat asal Partai Gerindra ini.

BACA JUGA :  Geger Dugaan Penyelewengan Dana Desa, Warga Dengkek Wadul DPRD Pati

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini