Diduga Hasil Uji Laboratorium Tidak Akurat, Masyarakat Blora Adukan Klinik Patra Medica ke Dinas Kesehatan

waktu baca 2 menit
Kamis, 13 Feb 2025 18:15 0 1115 Singgih Tri

BLORA – Mondes.co.id | Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora terima aduan terkait bermasalahnya salah satu klinik dari Forum Komunikasi Masyarakat Blora (FKMB).

Pelayangan aduan itu ditengarai hasil laboratorium yang tidak akurat.

Ketua FKMB, Didik mengatakan jika awalnya ada beberapa orang mengadu ke pihaknya terkait ketidakakuratan hasil laboratorium di Klinik Patra Medica.

Dari beberapa aduan itulah, FKMB berdiskusi dan berlanjut pada audiensi dengan Dinkes Kabupaten Blora supaya ditindak lanjuti.

“Aduannya mengenai ketidakakuratan atau ketidakpercayaan atas hasil yang sudah dilakukan oleh Patra Medica,” ucapnya kepada awak media usai beraudiensi di Kantor Dinkes Kabupaten Blora, hari ini, Kamis, 13 Februari 2025.

Beberapa permasalahan yang dilaporkan yakni ada yang periksa dengan hasil laboratorium kreatinin menunjukkan perbedaan, di Klinik Patra Medica 2,4, sementara saat uji laboratorium di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Kariadi Semarang hanya 1,8. Tidak hanya itu, beberapa hasil laboratorium pasien lain juga diragukan.

“Perbedaan pada saat itu kreatin yang bersangkutan itu 2,4 kalau nilai normalnya kan 1,3. Nah yang bersangkutan saat periksa di Kariadi hanya 1,8. Perbedaan 0,6 sangat tinggi, sehingga mempengaruhi pemberian obat, kalau sudah mempengaruhi pemberian obat pasien kan dalam keadaan bahaya. Padahal makin ke sana tingginya kreatin mengarah pada cuci darah,” terangnya.

Kepala Dinkes Kabupaten Blora, Edi Widayat menjelaskan bahwa dari aduan itu pihaknya akan segera menindaklanjuti dengan memanggil pihak Klinik Patra Medica.

Hasil laboratorium yang tidak akurat bisa berpengaruh pada proses pengobatan, sehingga bisa disikapi serius.

BACA JUGA :  Puncak HAB Kemenag di Pati, Tegaskan Komitmen Kerukunan Menuju Indonesia Emas

Namun, hasil uji laboratorium bisa dipengaruhi beberapa hal seperti cara pengambilan, pemeriksaan, kondisi pasien, dan alat.

“Ada hasil lab yang mereka berpikir bahwa hasilnya Klinik Patra Medica setelah selang dua hari dari Rumah Sakit Kariadi hasilnya berbeda. Tentu jaraknya beda jauh, efek ke pengobatan, bisa membahayakan pasien,” ujarnya saat diwawancarai.

Menurutnya, alat-alat kesehatan harus rutin dikalibrasi. Tidak hanya itu, alat medis juga harus dilakukan quality control setiap hari.

Ia menambahkan terkait klinik tersebut perizinan berada di bawah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, bukan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora.

Namun, Dinkes Kabupaten Blora punya kewenangan pengawasan dan pembinaan.

“Hasil lab dipengaruhi sistem pengambilan, yang kedua pemeriksaan, yang ketiga kondisi pasien, dan yang keempat alat. Dinas Kesehatan akan memberikan surat hasil aduan dari Forum Komunikasi Masyarakat Blora ke Parta Medica, akan melakukan pembinaan. Kita melihat, kita akan panggil mereka berkaitan aduan,” tandasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini