Pasca Pengrusakan Polsek Watulimo, Tokoh Perguruan Silat Gelar Deklarasi Damai

waktu baca 3 menit
Kamis, 30 Jan 2025 18:35 0 176 Heru Wijaya

TRENGGALEK – Mondes.co.id | Pasca insiden pengrusakan Mapolsek Watulimo beberapa waktu lalu, sejumlah tokoh perguruan pencak silat di Kabupaten Trenggalek gelar deklarasi damai.

Para pimpinan pendekar tersebut menyatakan kesiapan untuk bersama-sama menjaga keamanan dan kedamaian Bumi Menaksopal.

Komitmen dimaksud tertuang dalam kesepakatan bersama yang difasilitasi oleh Polres Trenggalek di aula Rupatama Mapolres pada Kamis, 30 Januari 2025.

Deklarasi itu sendiri memuat beberapa poin penting yang menjadi komitmen bersama, di antaranya senantiasa menjaga kerukunan, persatuan, dan semangat kebersamaan kepada sesama maupun antar perguruan pencak silat.

Mematuhi segala peraturan hukum yang berlaku, berperan aktif mencegah aksi yang bersifat destruktif/anarkis, dan menolak provokasi atau adu domba dari pihak manapun.

Kemudian, tidak melakukan kegiatan yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban serta menimbulkan keresahan masyarakat.

Di samping itu, Ketua organisasi pencak silat di semua jenjang tingkatan, turut bertanggung jawab dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan, berikut implikasi yang ditimbulkan.

Mempercayakan dan menyerahkan sepenuhnya setiap penanganan perkara yang melibatkan perguruan pencak silat kepada aparat penegak hukum.

Kapolres Trenggalek AKBP Indra Ranu Dikarta, yang memimpin langsung jalannya kegiatan menyatakan jika deklarasi damai ini merupakan salah satu upaya untuk merekatkan kembali silaturahmi, sekaligus membangun sinergitas antar unsur, demi terciptanya Trenggalek yang lebih kondusif.

“Sengaja acara hari ini kita gelar dengan lesehan, sebagai pengingat bahwa dalam memelihara Kamtibmas, kita memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama dengan peran yang berbeda. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Lima Anggota Polisi Peduli Ketahanan Pangan Raih Penghargaan, Siapa Saja Mereka?

Menurut Kapolres, fenomena persaingan, perseteruan, gesekan atau bahkan bentrok antar perguruan pencak silat yang terjadi beberapa waktu terakhir, menjadi keprihatinan semua pihak.

Puncaknya adalah aksi anarkis yang menyebabkan bangunan kantor Polsek Watulimo rusak.

“Apapun alasannya saya yakin kita semua sepakat bahwa perbuatan ini tentunya tidak bisa kita tolerir dan harus diproses hukum secara profesional,” tegas AKBP Indra.

Perbuatan tersebut, masih sambung dia, tidak hanya mencoreng nama baik organisasi pencak silat secara umum, tetapi juga menimbulkan keresahan dan ketakutan di tengah masyarakat, serta memunculkan sikap antipati terhadap pencak silat.

Masyarakat pun, tidak lagi memandang dari organisasi atau aliran mereka, akan tetapi lebih melihat kepada dampak perbuatan serta tingkah lakunya.  Ibarat kata, karena nila setitik rusak susu sebelanga.

“Sebesar apapun prestasi yang diraih akan hilang dalam sekejap karena ulah oknum yang tidak bertanggung jawab,” imbuhnya.

Keberadaan pencak silat, lanjut AKBP Indra, hendaknya bisa menjadi satu sarana prestasi olahraga.

Sekaligus, komponen pemersatu, membawa rasa aman serta kesejukan di setiap kehadirannya. Bukan malah sebaliknya, menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat.

“Jangan malah menjadi penyebab ketakutan masyarakat,” pesan Kapolres.

Menyikapi hal tersebut, AKBP Indra mengajak semua civitas pencak silat untuk menjaga marwah perguruan dengan senantiasa berbuat baik dan tidak melanggar hukum.

Mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam ajaran pencak silat, serta saling menghormati, menjaga kerukunan, persatuan dan semangat kebersamaan antar perguruan pencak silat.

Semua pihak juga diminta untuk bersama-sama mendorong perguruan pencak silat sebagai organisasi budaya dan olahraga yang berorientasi pada prestasi positif.

Serta bersama-sama Kepolisian dan aparatur pemerintah, menjaga kondusifitas dan menciptakan suasana yang aman, tertib, dan damai.

BACA JUGA :  Lima Pasangan Esek-esek Digerebek Polsek Jati

“Dalam waktu dekat kita akan memasuki bulan puasa Ramadan. Saya harap, para ketua perguruan pencak silat turut membantu dan berperan aktif mengendalikan semua anggotanya. Menghindari benturan sekecil apapun dan bersama-sama kepolisian menjaga situasi yang aman dan damai, sehingga masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dengan nyaman dan khusyuk,” tandas dia.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini