Mogol Akui Bercita-cita Jadi Tentara, Tak Terpikir Menjadi Pemain Ketoprak

waktu baca 2 menit
Jumat, 13 Des 2024 15:34 0 471 Vindi Agil

PATI – Mondes.co.id | Sarjimin atau yang lebih akrab dipanggil Mogol, adalah pemilik grup kesenian ketoprak Wahyu Manggolo yang sangat dikenal di area Keresidenan Pati bahkan hingga keluar daerah.

Seniman asli Kabupaten Pati yang lahir pada 12 April 1968 silam ini mengungkapkan, jika tidak ada sedikit pun ia menginginkan menjadi pemain ketoprak, apalagi terpikir memiliki grup ketoprak sendiri.

Pada waktu muda, ia mengaku bercita-cita menjadi seorang tentara yang siap menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tetapi takdir berkata lain untuk lelaki satu ini.

Dengan segala keterbatasan finansial pada saat itu, tidak sengaja membawa Mogol terjun dalam pentas kesenian ketoprak.

“Dulu yo ndak pernah terpikir bermain ketoprak, karena cita-citaku dulu menjadi tentara mas,” ujar Mogol langsung saat ditemui belum lama ini.

Pada awal karirnya, Mogol muda seringkali berperan sebagai seorang yang kerap terlibat dalam peperangan dalam pentasnya.

Seiring berjalannya waktu dengan gaya serta karakter kelucuan khas yang dimiliki Mogol, ia menjelma sebagai dagelan dalam pementasan seni ketoprak.

Dengan kelucuan serta lawakan-lawakan yang sangat menggelitik para penonton serta mendapatkan partner yang ideal, Mogol menjadi sosok yang sangat diidolakan dalam setiap pementasan ketoprak.

Setelah rekan panggungnya memutuskan untuk menggeluti hal lain, Mogol secara resmi mendirikan ketopraknya sendiri yang diberikan nama Wahyu Manggolo pada 14 Maret 2007 di Desa Pelemgede, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati.

Dalam pemilihan nama grup ketoprak barunya tersebut, Mogol mengaku memiliki penuh makna yang sangat dalam.

BACA JUGA :  Hati-hati Lur, Jalan Winong - Gabus Hancur Lebur

“Wahyu adalah anugerah Tuhan Yang Maha Esa dan Manggolo adalah kemenangan atau keunggulan,” jelasnya.

Tak dinyana, Wahyu Manggolo sangat digandrungi oleh masyarakat, sehingga grup ketoprak yang ia miliki terus mendulang kesuksesan.

Dalam perjalanan yang kurang lebih selama 17 tahun pada tahun 2024 ini, Mogol mengaku banyak sekali suka duka yang dialami untuk mempertahankan Wahyu Manggolo.

Apalagi wabah Covid-19 yang melarang segala aktivitas yang memicu kerumunan termasuk pementasan seni ketoprak, sangat berdampak besar baginya.

Akan tetapi, ia mengaku tetap bertahan dengan keadaan yang ada dan akhirnya bisa melewati masa sulit tersebut.

Bahkan, jadwal pentas Wahyu Manggolo diakui sudah full hingga tahun 2025 mendatang, sehingga baru bisa menerima panggilan pentas lagi pada tahun 2026.

“Alhamdulilah mas sudah full sampai 2025 ini, bisa pesan lagi tahun 2026 besok mas,” tutupnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini