SEMARANG – Mondes.co.id | Kelompok mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas PGRI Semarang berkolaborasi bareng PKK dan Karang Taruna Kelurahan Penggaron Kidul, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang melaksanakan kegiatan pengolahan minyak jelantah menjadi produk bernilai jual.
Acara tersebut mengangkat tema ‘Pemanfaatan Limbah Minyak Goreng Menjadi Lilin Aromatherapy’.
Acara tersebut dilatarbelakangi oleh fenomena terjadinya pemadaman listrik yang kerap terjadi di wilayah tersebut, sehingga lilin menjadi kebutuhan penting.
Dimulai dari para mahasiswa yang mempraktikkan cara pembuatan lilin aromatherapy. Setelah itu, peserta diberi kesempatan untuk mencoba membuat lilin aromatherapy dengan pendampingan.
Menurut salah satu mahasiswa pelaksana kegiatan tersebut, Alfi Khoirun Nisa, materi yang disampaikan mencakup teori tentang manfaat lilin aromatherapy dan praktik pembuatan lilin aromatherapy dari minyak jelantah.
Mengingat, lilin-lilin tersebut banyak ditemui di rumah tangga warga setempat. Lilin aromatherapy mengguanakan bahan alami yang ditemukan di rumah tangga, seperti cengkeh, pandan, sirih, kopi, dan pewangi pakaian.
“Tema ini diambil karena seringnya terjadi pemadaman listrik di daerah tersebut, sehingga lilin menjadi kebutuhan penting. Materinya mencakup teori tentang manfaat lilin aromatherapy dan praktik pembuatan lilin aromatherapy dari minyak jelantah,” ungkapnya kepada Mondes.co.id, Sabtu (7/9/2024).
Acara yang digelar di Balai Kelurahan Penggaron Kidul tersebut diklaim bisa mengurangi pencemaran lingkungan dan membantu masyarakat menghadapi pemadaman listrik dengan cara yang kreatif.
Di samping itu, program dipilih untuk menyelesaikan mata perkuliahan Projek Kepemimpinan, karena dampak sosialnya sangat nyata dengan kondisi lingkungan.
Masyarakat setempat diberdayakan secara kreatif untuk mengelola limbah rumah tangga yang menghasilkan produk bernilai jual tersebut.
“Program ini sebagai projek kepemimpinan karena relevan dengan masalah lingkungan dan pemadaman listrik yang sering terjadi. Adanya projek tersebut, memberdayakan masyarakat mengelola limbah rumah tangga secara kreatif dan menghasilkan produk bernilai ekonomi,” katanya di sela-sela kegiatan.
Perlu diketahui, acara tersebut digagas oleh Kelompok 2 PGSD-C PPG Universitas PGRI Semarang, yang beranggotakan 9 mahasiswa. Semuanya membagi peran sebagai pemateri 2 orang, fasilitator praktik 3 orang, dan dokumentasi serta pengondisian peserta 4 orang. Dr. Endang Wuryandini, M.Pd. sebagai dosen pengampu mata kuliah tersebut.
Diharapkan, acara ini bermanfaat secara berkelanjutan.
“Pelatihan ini menjadi keterampilan baru bagi peserta dalam mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromatherapy. Selain itu, peserta mendapatkan produk lilin yang mereka buat sendiri, yang bisa digunakan saat listrik mati atau dijual sebagai tambahan penghasilan,” ungkapnya.
Usai praktik berlangsung, dilanjutkan sesi tanya jawab dan diskusi untuk mengatasi kendala selama praktik. Kemudian, hasil karya dibawa pulang oleh peserta.
“Kami bangga bisa berkontribusi memberdayakan masyarakat, tidak hanya memberikan solusi praktis terhadap masalah yang ada, tapi juga meningkatkan kesadaran pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga. Peserta juga sangat antusias dan menyatakan bahwa pelatihan ini memberikan manfaat nyata dalam kehidupan sehari-hari mereka,” pungkas mahasiswa dari kampus yang dikenal dengan sebutan UPGRIS.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar