PATI – Mondes.co.id | Kurikulum Merdeka mulai terus digencarkan agar segera terwujud dengan optimal di Kabupaten Pati.
Hal ini didukung dengan masifnya Forum Pemangku Kepentingan (FPK) Program Sekolah Penggerak yang selalu menjalin komitmen bersama sekolah-sekolah untuk melaksanakan kurikulum baru itu.
Paryanto, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati, menyatakan bahwa FPK Program Sekolah Penggerak memiliki beragam tujuan.
Misalnya, bisa merefleksikan pencapaian dalam kemajuan pendidikan, merencanakan dan berkomitmen untuk tindakan selanjutnya, serta meningkatkan motivasi satuan pendidikan dan Disdikbud Kabupaten Pati dalam melaksanakan program transformasi.
“Berbagai produk juga dihasilkan, termasuk informasi dari hasil refleksi dan praktik baik di satuan pendidikan,” ungkapnya ketika dikonfirmasi Mondes.co.id pagi ini, Sabtu (3/8/2024).
Dirinya menambahkan bahwa FPK Program Sekolah Penggerak memiliki sejumlah tujuan, di antaranya mampu merefleksikan capaian kemajuan pendidikan di daerah pada akhir tahun ajaran.
Lalu memiliki rencana dan komitmen tindak lanjut untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah.
Selanjutnya, FPK Program Sekolah Penggerak saling berbagi peran, interaksi, dan kolaborasi.
Kemudian, meningkatkan motivasi satuan pendidikan dan Disdikbud menjalankan transformasi di satuan pendidikan.
Serta mampu mereplikasi kegiatan forum secara mandiri dan berkelanjutan.
Sebelumnya, FPK Program Sekolah Penggerak telah melalukan deklarasi komitmen.
Penerapan Kurikulum Merdeka di Kabupaten Pati akan semakin maksimal usai FPK Program Sekolah Penggerak mendeklarasikan komitmen pada Jumat (2/8/2024) di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Pati.
Acara yang berlangsung di aula sekolah tersebut dihadiri oleh kepala sekolah, guru, komite, pengawas sekolah, serta pemangku kepentingan lainnya.
Hadir pula perwakilan dari Balai Besar Penjamin Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Tengah dan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Tengah.
Pejabat perwakilan BBPMP Provinsi Jawa Tengah, Melati Indrihapsari menyampaikan bahwa deklarasi komitmen bersama itu dilakukan dalam rangka sharing best practice atau biasa dikenal praktik baik.
“Perkembangan yang ada saat ini cukup baik. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati bisa memanfaatkan Sekolah Penggerak sebagai narasumber dalam implementasi Kumer (Kurikulum Merdeka),” ungkapnya dalam acara yang berlangsung kemarin.
Melalui Assesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang berlangsung pada Oktober 2024 nanti, maka akan menghasilkan rapor pendidikan di tahun 2025 yang akan datang.
Sementara, perwakilan pejabat dari BBGP Provinsi Jawa Tengah, Sigit Hendriyanto menuturkan upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM) di kalangan guru pada setiap satuan pendididikan dapat lebih berkembang. Adanya komitmen tersebut, demi pemerataan pelaksanaan Kurikulum Merdeka pada 2025.
“Kami berharap komitmen tersebut mendorong guru menjadi pion implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah secara merata. Hal tersebut beriringan dengan meningkatnya kualitas pendidikan,” ucapnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar