PATI – Mondes.co.id | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati didorong oleh sebagian masyarakat, terutama petani untuk segera mengatasi permasalahan kekeringan.
Terlebih saat ini telah tiba musim kemarau yang sebabkan kondisi lahan pertanian di Bumi Mina Tani kekeringan.
Menurut informasi yang dipaparkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, bahwa di beberapa kecamatan telah mengalami kelangkaan air di sektor pertanian.
Martinus Budi Prasetya selaku Kepala BPBD Kabupaten Pati mengutarakan, petani mendorong untuk dibuatkan sodetan sungai.
Keberadaan sodetan sungai ini dinilai mampu menjadi alternatif untuk mengairi lahan pertanian tadah hujan yang krisis air.
Beberapa kecamatan seperti Pucakwangi, Jaken, Juwana, dan Gabus yang notabene memiliki areal tadah hujan, mengharapkan adanya pembuatan sodetan sungai yang mengarah ke lahan petani setempat.
“Beberapa desa yang berada di Juwana, Winong, Pucakwangi meminta dibangun sodetan sungai. Seperti yang di Mintobasuki (Gabus), sungainya itu cukup untuk aliran sawah, mereka usul sodetan agar kena aliran air,” ujarnya kepada Mondes.co.id, Kamis (18/7/2024).
“Lalu Desa Kebonturi (Jaken) sejak Mei sampai saat ini kesulitan air, apalagi Waduk Randugunting ini tidak mengalir ke lahan mereka. Khawatirnya pertanian puso dan gagal panen,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan jika masyarakat memerlukan solusi permanen untuk mengatasi kekeringan yang melanda sektor pertanian.
“Di Desa Ketip, Sejomulyo, Karangrejo (Juwana), tanaman padi sudah mulai rusak. Upaya atasi kekeringan tidak hanya peranan kami, karena peran kami untuk pemenuhan kebutuhan dasar air minum. Makanya dunia usaha bisa memberi solusi secara permanen untuk pertanian,” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar