dirgahayu ri 80

Rekrutmen PT HWI Batangan, Warga Pencari Kerja Khawatir Ada Calo

waktu baca 3 menit
Rabu, 13 Mar 2024 12:45 0 3278 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Pada Maret 2024, PT Hwaseung Indonesia atau HWI 2 membuka rekrutmen tenaga kerja baru untuk warga lokal. Kali ini masyarakat Kabupaten Pati menjadi sasaran penyerapan tenaga kerja oleh perusahaan yang berada di Desa Bumimulyo, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati.

Kabarnya, pihak perusahaan asal Korea Selatan memprioritaskan tenaga kerja lokal alias dari Kabupten Pati dan sekitarnya, sebelum merekrut tenaga dari luar kawasan tersebut.

Open recruitmen tenaga kerja lokal mampu mengurangi angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), sehingga jumlah angkatan kerja lokal berpeluang mendapat pekerjaan di daerah sendiri.

Menurut salah satu warga Kabupaten Pati, Rika mengungkapkan bahwa kesempatan kerja akan mudah didapat oleh masyarakat, khususnya yang lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Sekolah Menengah Atas (SMA), mengingat jumlah mereka mendominasi angkatan kerja di Bumi Mina Tani.

“Cukup bisa sih untuk mengurangi tingkat pengangguran di Pati, terutama untuk lulusan sekolah yang pengen langsung kerja karena minimal usia kan 18 tahun sebagaimana perusahaan besar lain, tapi mungkin sama sih. Kalau saya sih berminat, tapi ya itu jarak rumah saya dari Gabus sampai Batangan jauh,” ucap wanita 27 tahun tersebut kepada Mondes.co.id, Rabu, 13 Maret 2024.

Namun, dirinya khawatir jika pembukaan lowongan pekerjaan di perusahaan besar terjadi kecurangan seleksi, termasuk maraknya calo tenaga kerja. Hal ini memang dianggap wajar untuk perusahaan besar. Akan tetapi, situasi tersebut harus disikapi oleh perusahaan, karena dapat merugikan pencari kerja yang mesti membayar sejumlah uang.

BACA JUGA :  Dugaan Pungli Berkedok Infak di SMPN 2 Dawe, Begini Penjelasan Disdikpora Kudus

“Sogok-menyogok ada kayaknya, umum gak sih terjadi apalagi di Pati? Kata kebanyakan orang Pati gitu. Tapi jika ada potensi itu sangat disayangkan karena kerja kan untuk dapat uang bukan malah bayar untuk dapat kerjaan. Jadi pihak HWI harus ketat untuk urusan itu,” tegas wanita asal Desa Sambirejo, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati.

Fenomena calo tenaga kerja cukup disoroti oleh pemuda-pemudi di Kabupaten Pati, bahkan kondisi demikian menjadi penyakit masyarakat yang jadi rahasia umum. Meski dirinya menganggap hal itu wajar, tetapi tidak untuk Khotimah.

Bagi Khotimah, peran pengawasan penyerapan tenaga kerja bukan hanya tanggung jawab perusahaan, tetapi juga tanggung jawab pemerintah daerah (Pemda). Ia juga khawatir, calo tenaga kerja yang memasukkan kenalan ke perusahaan semakin tak terkendali.

“Yang saya khawatirkan nanti ada calo-calo tenaga kerja yang memasukkan ke perusahaan HWI, seperti di kota industri, katakanlah seperti Jepara, banyak kan? Orang yang pengen kerja disuruh bayar belasan hingga puluhan juta. Maka Pemda harus mengawasi lebih ketat, khususnya Disnaker (Dinas Ketenagakerjaan),” ucapnya ketika diwawancarai.

Fresh graduate itu mengapresiasi pembukaan lowongan kerja besar-besaran yang dlakukan oleh PT HWI 2. Pasalnya, hal tersebut bisa memangkas pengangguran, apalagi perusahaan tersebut sudah berani menanam modal di Kabupaten Pati.

Kendati demikian, ia kurang meminati perekrutan perusahaan tersebut, lantaran masih nyaman bekerja di tempat lamanya. Walaupun secara nominal, gaji PT HWI menawarkan lebih besar dan menggiyurkan, tetapi ia tidak tertarik.

“Saya sangat mengapresiasi adanya loker tersebut, menurut saya jumlah 15.000 sangatlah banyak. Namun saya tidak berminat karena sudah nyaman di posisi dan kerjaan saya sekarang, Semoga siapapun yang sedang mencari pekerjaan bisa punya peluang daftar di HWI Batangan,” ujar perempuan asal Desa Doropayung, Kecamatan Juwana itu.

BACA JUGA :  Sepak Bola Api Dipentaskan, Simbol Perangi Hawa Nafsu

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini