Kapolres Jepara Ungkap Nilai Kejuangan Ratu Kalinyamat, Ini yang Harus Diteladani

waktu baca 2 menit
Selasa, 14 Nov 2023 11:08 0 814 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengajak masyarakat untuk meneladani nilai-nilai kejuangan Ratu Kalinyamat, yang baru saja dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional.

Hal ini disampaikan Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho pada Selasa, 14 November 2023 di kantornya.

Kapolres mengungkapkan rasa bangga atas diberikannya gelar pahlawan nasional diberikan kepada Ratu Kalinyamat. Di mana penganugerahan tersebut diberikan secara langsung oleh Presiden RI Ir. Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta.

“Sebagai warga masyarakat Jepara kita harus berbangga, karena putri terbaiknya mendapatkan gelar pahlawan nasional. Kita harus meneladani nilai-nilai kejuangannya dalam melawan kolonialisme dan membangun peradaban bangsa Indonesia,” ungkap Kapolres.

Keberhasilan mendapat gelar Pahlawan Nasional untuk Ratu Kalinyamat adalah buah perjuangan luar biasa. Jadikan Ratu Kalinyamat sebagai semangat untuk memberi kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat Jepara.

Kejuangan Ratu Kalinyamat, kata Kapolres terlihat pada catatan abad ke-16 sekitar 1550. Ratu Kalinyamat membantu Sultan Johor melawan tentara Portugis. Ia mengirim 40 kapal perang dan 4.000 pasukan ke Selat Malaka. Sebab, tujuan dari pertempuran tersebut adalah membebaskan perairan Malaka dari dominasi Portugis. Selain itu, ia juga membantu masyarakat Hitu di Ambon untuk melawan Portugis pada 1565. Ia pun mengirim 300 kapal dengan 15.000 pasukan untuk membantu Sultan Aceh berperang melawan penjajah Portugis di Malaka.

Pada kehidupan pribadinya, Ratu Kalinyamat menikah dengan Pangeran Hadiri yang merupakan putra Sultan Ibrahim dari Aceh. Setelah menikah dengan Ratu Kalinyamat, ia diberi gelar Pangeran Hadiri yang berarti yang hadir (dari Aceh ke Jepara). Namun, pernikahan keduanya tidak berlangsung lama.

BACA JUGA :  Ancaman Furnitur Jepara, Banyak Negara Mulai Ciptakan Produksi Mebel Sendiri

“Pada 1549, sang suami meninggalkan Ratu Kalinyamat untuk selama-lamanya,” kata dia.

Di sisi lain, waktu meninggalnya Ratu Kalinyamat tidak dituliskan secara jelas dan pasti dalam kitab kesusastraan Jawa. Ia dimakamkan di dekat suaminya di pemakaman Mantingan, Jepara. Pengganti Ratu Kalinyamat adalah Pangeran Jepara yang berkuasa pada 1579-1599. Namun, saat masa kepemimpinan Pangeran Jepara, kota ini mengalami penurunan dan jauh dari masa kejayaan Ratu Kalinyamat.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini