Pemkab Jepara Kendalikan Inflasi dengan Beras Cadangan

waktu baca 2 menit
Kamis, 26 Okt 2023 14:45 0 287 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Pemerintah Kabupaten Jepara mempunyai startegi untuk mengendalikan inflasi, caranya dengan memanfaatkan surplus beras.

“Surplus yang setiap tahun dicapai ditempatkan dalam cadangan pangan pemerintah,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko saat menyampaikan materi dalam rapat koordinasi stabilitas pasokan dan harga pangan yang berlangsung di Aula Sultan Hadlirin Gedung OPD Bersama Kabupaten Jepara pada Kamis, 26 Oktober 2023.

Kegiatan ini diikuti kepala perangkat daerah terkait, perwakilan toko kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas), asosiasi lumbung pangan, gabungan kelompok tani, hingga produsen komoditas kepokmas yang banyak bersinggungan dengan inflasi.

Menurut Edy, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara, setiap tahun selalu mengalokasikan beras produksi petani setempat untuk cadangan pangan.

“Jadi saat ada kenaikan harga, Insyaallah beras cadangan kita cukup (untuk digunakan dalam pengendalian harga),” kata Edy Sujatmiko.

Berdasar data yang ada di DKPP Kabupaten Jepara, produksi padi di wilayah tersebut sampai dengan September 2023 mencapai 219,6 ribu ton. Jumlah itu setara dengan penyediaan beras hampir 130,5 ton. Namun, kebutuhan beras untuk bahan pangan masyarakat sampai dengan bulan September, hanya 63,19 ribu ton.

Sedangkan kebutuhan beras di Jepara dalam rentang waktu satu tahun sebanyak 84,26 ribu ton. Andai tak ada lagi tambahan produksi padi di sisa waktu tahun ini, Jepara tetap surplus beras hingga 46 ribu ton. Dari pantauan di lapangan, masih terdapat sejumlah areal tanam padi yang melangsungkan produksi musim tanam ketiga dan belum memasuki masa panen.

BACA JUGA :  Hari Pertama Bertugas, Kapolres Berkunjung ke Makodim 0719/Jepara

Edy Sujatmiko dalam paparannya menyebut, pengelolaan cadangan pangan pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan adalah salah satu strategi pemerintah daerah dalam mengendalikan inflasi.

Beberapa strategi lain di antaranya gerakan pangan murah, operasi pasar murah, penjualan beras Bulog ke pasar tradisional, kerja sama antar daerah, stabilisasi pasokan pangan. Kemudian pengawasan mutu, gizi, dan keamanan pangan. Serta pengentasan kerawanan pangan dan mutu gizi.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini