dirgahayu ri 80

Air di Kawasan Pati Selatan dan Tenggara Payau, Padahal Jauh dari Laut

waktu baca 2 menit
Kamis, 12 Okt 2023 16:02 0 839 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Sejumlah pihak terkejut, bagaimana bisa air di kawasan Pati bagian selatan dan tenggara terasa asin atau payau. Padahal semua orang Pati juga tahu letak geografis kawasan tersebut jauh dari garis pantai.

Terpantau sejumlah daerah seperti di Jakenan, Winong, hingga Gabus mengalami ganggua rasa pada air yang umumnya terasa tawar. Sejumlah penduduk mendapati air terasa payau bagaikan air yang terdapat di laut.

Merespons fenomena itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya tidak menyangka kondisi air payau sampai dirasakan masyarakat di eks-Kawedanan Jakenan dan eks-Kawedanan Kayen. Ia berpendapat jika kondisi demikian dikarenakan faktor kekeringan yang melanda kawasan tersebut.

“Warga sempat melakukan penggalian maupun pengeboran untuk mencari sumber air di kedalaman. Namun, ternyata airnya tak layak konsumsi. Kami mendapat laporan air terasa payau, padahal kan daerah situ jauh dari pantai,” ujarnya kepada Mondes.co.id, Kamis, 12 Oktober 2023.

Pihaknya tak memprediksi jika air akan terasa payau, pihak BPBD Kabupaten Pati hanya memprediksi bahwa kekeringan di Kabupaten Pati akan kekeringan hingga akhir Oktober 2023. Sehingga, ia tak mengetahui sebab kenapa air terasa asin.

“Ini tidak tahu sebabnya, kami tak memprediksi karena daerah sana jauh dari pantai. Sejauh ini kami hanya memprediksi atas rilis BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait masa puncak kemarau yang akan berakhir hingga November,” ujarnya.

Menurut pendapatnya, ada kemungkinan kandungan air di Kabupaten Pati terasa asin karena tempo dulu Bumi Mina Tani merupakan selat yang membatasi wilayah Pulau Jawa dengan Gunung Muria, yang bernama Selat Muria.

BACA JUGA :  Urgensi Perlindungan Anak, Butuh Sinergi Seluruh Elemen Masyarakat

“Dalam sejarahnya Pati itu adalah Selat Muria, makanya masyarakat ketika gali sumur dalam yang keluar air payau,” ungkapnya.

Demikianlah kondisi Kabupaten Pati terkini, selain kekeringan warga juga sulit memperoleh pasokan air yang layak konsumsi.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini