Kasus Leptospirosis di Pati Terus Meningkat

waktu baca 2 menit
Sabtu, 23 Sep 2023 14:56 0 1022 Vindi Agil

PATI-Mondes.co.id | Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati mengungkapkan, kasus leptospirosis di Kabupaten Pati dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan.

Tercatat dari tahun 2019 hingga 2023 selalu mengalami peningkatan. Pada 2019 terdapat 5 kasus, 2020 sebanyak 24 kasus, 2021 ada 16 kasus, 2022 sebanyak 28 kasus, dan 2023 sampai bulan September terdapat 35 kasus.

Kepala Dinkes Pati Aviani Tritanti Venusia menjelaskan, leptospirosis merupakan penyakit yang dialami oleh manusia karena terjangkit bakteri dari hewan.

Dikatakannya, naiknya kasus leptospirosis ini dikarenakan adanya penyakit pada hewan yang ada di lingkungan manusia.

Ia mengungkapkan, jika tingginya kasus ini harus menjadi perhatian serius, karena leptospirosis dapat menimbulkan kematian pada manusia.

“Pentingnya perhatian kita terhadap penyakit zoonosis (penyakit pada hewan). Data di Kabupaten Pati, bukannya menurun malah meningkat dalam dua tahun terakhir. Termasuk kasus meninggal juga meningkat, ini perlu perhatian kita bersama,” Jelasnya saat dihubungi, kemarin.

Pada tahun 2023 hingga bulan September, kata Aviani, dari 35 kasus leptospirosis sudah menyebabkan 17 kematian atau jika dipresentasikan sebesar 49 persen.

“Terkadang kita melupakan bahwa itu masalah yang berkaitan dengan kesehatan manusia. Di tahun 2023 ini saja, dari 35 yang terjangkit 17 diantaranya meninggal atau 49 persen, ini saja baru September. Semoga berhenti di sini, kita semua harus waspada dan perlu perhatian,” imbuhnya.

Dikatakan bahwa salah satu hewan penyumbang penyakit ini adalah tikus. Tikus yang hidup di sekitar manusia di lingkungan yang kumuh menjadi faktor utama tingginya kasus leptospirosis.

BACA JUGA :  Viral Aksi Pencuri iPhone 11 di Margoyoso, Pelaku Dibekuk Polisi

Aviani pun mendorong agar masyarakat senantiasa waspada, bahkan kalau perlu melakukan pembasmian besar-besaran terhadap tikus.

“Jadi harus ada program racun tikus atau kalau dikhawatirkan tikusnya nanti dimakan kucing, ya diadakan pembagian perangkap tikus. Karena terbukti leptospirosis yang disebabkan oleh tikus ini menularkan penyakit kepada manusia bahkan kematian,” tandasnya.

Selain itu, program Pembasmian Sarang Nyamuk atau PSN, dirasa Aviani menjadi cara lain untuk mencegah penularan penyakit dari hewan ke manusia.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini