TRENGGALEK – Mondes.co.id | Kasus viral yang sempat menghebohkan Trenggalek beberapa waktu lalu mulai mereda. Masalah dugaan oknum perangkat Desa Bogoran Kecamatan Kampak hamil di luar nikah, saat ini memasuki babak baru. Yaitu, dengan pengunduran diri dari oknum perangkat dimaksud.
Pun begitu, ada informasi dari sejumlah sumber yang mengindikasikan jika pengunduran diri oknum perangkat itu karena diintervensi pihak-pihak tertentu. Sehingga, dikhawatirkan ke depan akan berpotensi menimbulkan dampak lain.
Guna memastikan bahwa informasi tersebut tidak benar, maka Mondes.co.id mencoba menggali dan melakukan klarifikasi ke sejumlah narasumber.
Diantaranya, kepada Camat Kampak, Hasnawati. Mengingat dirinya merupakan pejabat atributif pengampu kewilayahan di kecamatan. Ditanya mengenai dugaan intervensi kepada perangkat Desa Bogoran, secara tegas ia membantah.
“Tidak ada itu (intervensi), saya ke sana sebenarnya dalam rangka memberikan pembinaan saja,” kata Hasnawati saat ditemui, Kamis, 21 September 2023 siang.
Dirinya mengakui, memang malam sebelum ada surat pengunduran diri telah mendatangi keluarga dari perangkat (Desa Bogoran) tersebut. Namun, tidak ada misi tertentu selain menjalankan fungsi pembinaan. Dikarenakan, sebagai camat selain tugas dan fungsi melekat, juga punya beban moral kepada seluruh aparatur sipil yang ada di bawahnya. Upaya tersebut dilakukan agar kondusifitas tetap terjaga, sehingga pelayanan publik tak terganggu.
“Sekaligus memberikan wawasan kepada yang bersangkutan agar lebih sabar menghadapi semuanya,” imbuh Hasna.
Sebab, masih kata dia, yang utama di kewilayahan adalah memaksimalkan pelayanan kepada publik. Ketika ada permasalahan berlarut, dipastikan bisa mengganggu fungsi-fungsi layanan.
“Kita melihatnya adalah kepentingan yang lebih luas. Kemudian lagi, perangkat ini kan sedang hamil harus dikuatkan secara psikologis agar tak mengganggu janin,” tandasnya.
Sementara itu, Plt Kasi Trantibum Kecamatan Kampak, Wiji, dihubungi melalui saluran telepon menambahkan bahwa dirinya mengunjungi keluarga perangkat Desa Bogoran pasca muncul surat pengunduran diri, adalah benar-benar demi membantu penguatan mental mereka. Apalagi, sebagai pejabat yang mengemban amanah menjaga ketentraman dan ketertiban umum (trantibum) sudah selayaknya membantu.
“Jadi tidak benar ketika diisukan punya maksud lain, apalagi ada tujuan yang macam-macam. Murni pembinaan serta penguatan mental saja. Saya pastikan, isu yang berkembang itu salah mas,” pungkas Wiji.
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar