JEPARA – Mondes.co.id | Kabupaten Jepara mendapatkan apresiasi pusat berupa intensif fiskal dari Menteri Keuangan Republik Indonesia senilai Rp9,6 miliar. Hadiah tersebut terkait kinerja atau prestasi Pemkab Jepara dalam pengendalian inflasi terbaik se-Indonesia. Hal Ini disampaikan Sekda Jepara Edy Sujatmiko saat menerima kunjungan Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Jepara dan PD Aisyiyah pada Rabu, 20 September 2023 di ruang kerja Sekda Jepara.
“Baru-baru ini kita dapat apresiasi pusat senilai Rp9,6 miliar karena menjadi operator daerah inflasi terbaik se-Indonesia. Pagu anggaran tersebut akan digunakan untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat,” ungkap Edy Sujatmiko.
Pagu anggaran untuk penguatan ekonomi ini terbagi dalam bidang perikanan dan pertanian. Selain itu, juga untuk mendongkrak penanganan stunting di Kabupaten Jepara agar semakin menurun.
“Untuk itu, kami mengajak Ormas PD Muhammadiyah juga Nahdlatul Ulama (NU) untuk ikut melaksanakan program-program pemerintah tersebut,” kata dia.
Khusus untuk penanganan stunting, direncanakan membuat produk makanan bayi dan balita berbahan dasar ikan. Hal ini sebagaimana hasil studi tiru ke Sukoharjo beberapa waktu lalu.
“Kalau di Sukoharjo mereka gunakan algae spirulina (ganggang hijau), kita di Jepara gunakan ikan yang cukup melimpah di Jepara,” ujar Edy.
Edy juga mengajak tidak hanya jajaran pemerintah di tingkat desa, tapi juga Ormas yang ada di Jepara juga harus terlibat, termasuk Aisyiyah dan Muslimat NU. Jika bersama-sama, maka hasilnya akan lebih bagus. Sehingga bisa dinikmati seluruh lapisan masyarakat.
“Kita mohon bantuan, sehingga pemberdayaan masyarakat tudak hanya berbasis pemerintah tapi juga organisasi dan keagamaan terlibat,” katanya.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jepara KH. Fachrurrozi mengaku siap bersinergi dengan program pemerintah.
Selain itu, PD Muhammadiyah Jepara baru saja melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda) 2023. Serta KH. Fachrurrozi terpilih kembali sebagai PD Muhammadiyah Jepara.
“Ada empat program unggulan kami yang dapat disenergikan, antara lain bidang pendidikan, kesehatan, sosial ekonomi, juga keagamaan,” kata dia.
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar