PATI – Mondes.co.id | Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati bertanggung jawab memastikan stok kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) aman dan terkendali di Bumi Mina Tani.
Oleh karena itu, pihaknya tak henti-hentinya melakukan upaya kontrol terhadap harga serta persediaan bahan pokok yang menjadi pemenuh kebutuhan rumah tangga warga Kabupaten Pati.
Menurut penjelasan Kepala Disdagperin Kabupaten Pati, Hadi Santosa melalui Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disdagperin Kabupaten Pati, Kuswantoro, pihaknya terus melakukan operasi pasar setiap hari. Para pedagang di pasar tradisional maupun pasar modern dipantau, demi mengetahui perkembangan harga dan ketersediaan.
“Tiap hari Senin sampai Jumat, kami sidak ke pasar maupun ritel. Kami memastikan ketersediaan barang dan mencatat perkembangan harga,” tuturnya kepada Mondes.co.id, Jumat, 15 September 2023
Lebih lanjut, setiap satu minggu sekali, daftar harga pun dicatat kemudian dilaporkan kepada Kementerian Pedagangan Republik Indonesia (Kemendag RI).
Selain itu, setiap Rabu pihaknya menginformasikan kepada masyarakat Kabupaten Pati tentang pantauan harga per pekan.
“Kami sosialisasikan harga-harga ke masyarakat melalui media sosial agar mereka tahu. Lalu kami juga kirimkan laporan ke pemerintah pusat,” ucapnya.
Di tengah masa-masa inflasi, pihak Disdagperin Kabupaten Pati berkolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian, dan Bulog dalam memantau kondisi inflasi yang terjadi di Kabupaten Pati. Pihak-pihak tersebut tergabung di dalam Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID).
Ia menyampaikan pada hari ini inflasi di Pati berada di angka 3,04 persen. Hal itu disebabkan karena kenaikan harga kepokmas, salah satunya beras.
“Inflasi di Pati pada angka 3,04 persen. Ini sudah bagus, karena Presiden Joko Widodo menargetkan pada tahun ini inflasi dapat ditekan di angka 3 persen,” pungkas Kuswantoro.
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar