Kekeringan Ekstrem, BPBD Pati Usahakan Anggaran Bantuan Rp100 Juta

waktu baca 2 menit
Sabtu, 9 Sep 2023 15:15 0 704 Vindi Agil

PATI-Mondes.co.id | Dampak kekeringan ekstrem yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Pati, membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati merasa butuh anggaran lebih dari pemerintah.

Kepala BPBD Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya mengungkapkan, jika pihaknya telah mengusulkan penambahan anggaran Rp100 juta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati guna membayar biaya operasional bantuan air bersih yang setiap hari yang harus disalurkan kepada masyarakat.

Pada tahun ini, anggaran berasal dari Pemkab Pati senilai Rp3,8 miliar. Anggaran tersebut dibagi untuk membayar gaji pegawai beserta tunjangannya, kemudian untuk operasional dan penangan bencana.

“Anggaran induk kita tahun 2023 digunakan untuk operasional dan kedaruratan sebesar Rp1,8 miliar, sedangkan Rp2 miliar untuk tunjangan dan gaji pegawai,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetya saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler, Sabtu, 9 September 2023.

Menurutnya, Untuk usulan anggaran Rp100 juta digunakan untuk belanja Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal itu karena pada musim kemarau banyak terjadi kekeringan, sehingga perlu adanya doping air bersih.

Rencananya, anggaran senilai Rp100.000.000 akan digunakan untuk membayar biaya transportasi program bantuan air bersih. Pasalnya, di musim kemarau ini proses droping air bersih terjadi peningkatan.

Kendati demikian, pihaknya tetap akan memaksimalkan dana yang didapat, mengingat Pemkab Pati saat ini difokuskan pada pemilihan umum (pemilu) tahun depan.

“Berapapun yang kita dapat harus disyukuri dan akan kita optimalkan untuk mendukung kegiatan di BPBD, karena kita juga maklum dengan kondisi keuangan Pemkab Pati saat ini sedang fokus dengan kegiatan Pemilu 2024,”ucapnya.

BACA JUGA :  Memasuki Oktober, Harga Beras di Bumi Mina Tani Stabil

Melihat dampak kemarau yang luas, kata Martinus, tidak cukup jika BPBD hanya mengandalkan dana Rp100.000.000 untuk menangani masalah kekeringan. Beruntung dalam mengatasi kekeringan tahun ini, banyak pihak swasta yang ikut berkontribusi.

“Kami bersyukur, ketika ada bencana, kami biasanya di-backup dari PMI, para kelompok relawan, Karang Taruna, dan para relawan. Mereka pasti akan bergerak melakukan bantuan,”ujarnya.

Sebagai informasi, total belanja daerah Kabupaten Pati sebesar Rp2,69 triliun. Sementara total pendapatan daerah tahun 2023 ditargetkan sebesar Rp2,63 triliun.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini