Minigold, Investasi Minim Risiko ala Yusma Dewi

waktu baca 5 menit
Senin, 17 Jul 2023 03:23 0 1170 mondes

PATI – Mondes.co.id | Demi memfasilitasi minat berinvestasi, seorang pemuda asal Karaban, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, membuka usaha jual emas murni kemasan alias minigold. Ia adalah Yusma Dewi (27) yang telah menggeluti usaha jual beli emas sejak dua tahun yang lalu.

Motivasinya berjualan emas murni ingin menyadarkan pentingnya investasi jangka panjang kepada masyarakat.

Yusma merasa jual minigold dapat membuka peluang masyarakat sekitar dalam berinvestasi.

Upaya tersebut menjadi salah satu motivasi berbisnis di bidang logam mulia selain untuk mencari pundi-pundi rupiah.

“Alasan saya jual minigold karena sebelumnya saya punya rekan di salah satu perusahaan jual emas. Kemudian saya berdiskusi dengannya dan belajar seputar investasi. Alhasil saya kemudian menawarkan bekerja dengannya,” ungkapnya kepada Mondes.co.id, Minggu 16 Juli 2023.

Menurutnya jual minigold jadi bisnis yang anti-mainstream. Pasalnya, ada dua faktor yang menyebabkan ia menganggap minigold usaha yang nekat.

Ia menyampaikan faktor pertama adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk berinvestasi jangka panjang.

Kemudian yang kedua lantaran masyarakat lebih tertarik emas perhiasan dibanding emas murni.

“Masih ada yang berpikir buat apa beli emas? Padahal emas itu bisa jadi barang berharga untuk tabungan jangka panjang mereka. Mereka banyak yang tidak sadar, makanya pengeluarannya hanya untuk kebutuhan konsumtif saja. Selain itu, anak muda maupun ibu-ibu memandang emas hanya sebatas perhiasan, sehingga jarang ada yang melirik emas murni,” ungkap wanita lulusan Universitas Islam Sultan Agung (Unisula) Semarang tersebut.

Kendati demikian, ia mengaku minat anak muda terhadap emas murni semakin meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

BACA JUGA :  Banyak Kerusakan, Bangunan SDN 01 Sukolilo Tak Layak untuk KBM

Hal tersebut karena orang sudah melek investasi untuk menjaga harta mereka dari inflasi, sehingga mereka mulai membeli emas dengan harga terjangkau, seperti halnya yang tersedia di minigold.

Konsumen biasanya datang dari anak-anak muda yang punya finansial cukup.

“Sasaran penjualan saya yang pertama adalah anak muda yang berkecukupan. Karena daya beli emas tentunya si pembeli harus punya uang lebih. Mereka yang sadar investasi membeli emas karena uang yang ada pada mereka bukan menjadi uang yang dipergunakan untuk meembeli kebutuhan mendesak. Lalu sasaran berikutnya adalah ibu-ibu muda yang tidak terlalu suka menggunakan perhiasan. Karena mereka sadar bahwa minigold bukan emas untuk dipamerin,” ucapnya saat diwawancarai.

Lebih lanjut, konsumennya kini tidak hanya di Pati saja, melainkan ada yang dari luar Bumi Mina Tani seperti Kudus, Demak, Yogyakarta, hingga Kalimantan.

Ia menambahkan keunggulan minigold daripada emas perhiasan adalah lebih praktis. Hal itu karena produknya dikemas secara menarik, simpel dan efisien.

Apalagi ia menjualnya dalam bentuk gift series, reguler, dan custom disesuaikan dengan pesanan pembeli sehingga sangat cocok untuk buah tangan.

“Saya jualnya dalam bentuk gift series, custom, reguler. Harga paling murah sekitar Rp11 ribu sampai yang termahal ada Rp1,6 juta. Ukuran berat dari mulai 0,005 gram sampai dengan 1,5 gram,” sebutnya.

Sebagai informasi, ia menjual minigold dengan berbagai jenis, mulai dari reguler yang ia jual dari ukuran 0,005 gram seharga Rp17.000,00 sampai ukuran 1,5 gram dengan harga Rp1.622.000.

Kemudian, ada jenis custom dari ukuran 0,01 gram seharga Rp11.000 hingga 1,5 gram dengan harga Rp1.638.000.

Lalu, untuk jenis gift series sedia ukuran 0,005 gram seharga Rp25.100 gram hingga ukuran 0,5 gram yang harganya Rp599.000.

BACA JUGA :  Simak Harga Bahan Pokok per 13 Mei 2024, Sejumlah Komoditas Mengalami Penurunan

Di samping itu, ada pula jenis antam dari mulai 0,5 gram dengan harga Rp608.500 sampai 25 gram senilai Rp25.544.000.

“Biasanya yang paling banyak dibeli gift series untuk souvenir, hadiah nikahan, wisuda, ulang tahun, hampers paket lebaran. Apalagi sekarang lagi banyak yang nikah, sehingga saya banyak orderan emas murni berupa hadiah nikah. Kalau berupa minigold tampilannya kan lebih wah gitu,” ungkap Yusma.

Sebagai informasi, dalam menggerakkan pekerjaan ini ia berperan sebagai reseller dari distributor, meski begitu omzet yang ia peroleh berkisar Rp300 ribu sampai dengan Rp1 juta per bulannya.

Harga emas menyesuaikan dengan harga dunia. Ia ambil keuntungan 30 persen dari harga jual aslinya di pasaran. “Omzet beragam, ya kisaran ratusan ribu sampai jutaan,” ungkapnya.

“Yang beli gak cuma dari Pati, tapi juga ada yang dari Kudus, Demak, Jogja, bahkan sampai Kalimantan. Walaupun mereka dari jauh-jauh ingin membeli emas murni ini, tetapi mereka juga khawatir jika dalam pengiriman ada kerusakan barang. Namun, konsumen gak perlu kuatir karena tingkat keamanan pasti terjamin,” sambungnya.

Cara memulai usaha ini dengan menanamkan modal terlebih dahulu, Modal tersebut dilakukan dengan membeli emas murni ke perusahaan utama.

Biasanya modal yang dikucurkan sekitar Rp1 sampai Rp1,5 juta. Namun, beruntung bagi dirinya yang tak mengeluarkan modal sepeser pun karena keterampilannya membangun network-ing dengan berbagai distributor penyedia emas murni.

Menurutnya brand minigold yang ia dagangkan sudah dikenal masyarakat luas. Kemudian, dalam setiap pembelian emas tak perlu mengurus sertifikat karena emas murni di minigold telah dilengkapi barcode yang menjamin keamanan logam mulia itu.

“Brand ini sudah terkenal, maka dari itu banyak yang sudah ngerti. Dan harganya lebih tinggi dibanding lainnya. Dilengkapi barcode sehingga pembeli gak perlu mengurus sertifikat dan lain sebagainya. Kredibilitas di masyarakat udah tinggi,” tegasnya meyakinkan wartawan.

BACA JUGA :  Nelayan Kecil Beroperasi di Radius 12 Mil, DKP Pati: Lebih dari Itu Izin ke Pusat

Perlu diketahui, media sosialnya @gogoldmade jadi sarana untuk mengenalkan produknya dan mengedukasi masyarakat akan pentingnya investasi.

“Emas ini kan sebagai safe heaven, jadi membeli emas adalah jalan yang tepat untuk berinvestasi. Hal ini saya sampaikan ke publik melalui media sosial, sekalian promosi,” ujarnya.

Ia menambahkan pesaing utama usaha jual emas murni adalah toko-toko emas perhiasan. Pasalnya, emas murni tetap kalah menggiurkan di mata individu.

Namun, tetap pada tujuan awal bahwa emas murni bermanfaat demi investasi jangka panjang bukan untuk dipamerkan ke publik, hal tersebut sangat ia kritisi demi menjaga diri dari tindak kejahatan.

Dirinya mengungkap, risiko terbesar dari jualan emas murni adalah kriminalitas jalanan. Ia kerap was-was bila COD dengan pelanggan tiba-tiba ada pencopet dan perampok. Sehingga ia berhati-hati.

“Emas ini untuk investasi bukan untuk perhiasan, Sehingga emas murni memiliki tingkat keamanan tinggi dibanding emas perhiasan. Lha wong kadang saya aja sering takut bawa emas murni saat COD, apalagi bawa emas perhiasan,” pungkas Yusma. (Sing/Mr)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini