dirgahayu ri 80

Miris, Jembatan Rusak Desa Pendosawalan – Banyuputih Masih Dilalui

waktu baca 3 menit
Kamis, 13 Jul 2023 04:18 0 1104 mondes

JEPARA – Mondes.co.id | Bikin jantung dag dig dug saat melintas di jembatan ini. Sepintas jembatan terlihat seperti pada umumnya, namun jika dilihat dari dekat ternyata plat besi di sejumlah titik sudah banyak yang keropos dan bolong.

Setiap hari jembatan ini dilalui ribuan kendaraan. Para pekerja di dua pabrik besar seperti PT Kanindo dan Hwa Seung Indonesia (HWI) yang berada dekat dengan lokasi, serta masyarakat umum terlihat lebih memilih jembatan alternatif ini.

Jembatan ini adalah penghubung Desa Pendosawalan dan Desa Banyuputih Kecamatan Kalinyamatan saat ini kondisinya rusak parak. Bikin miris, setiap ada lalu lalang kendaraan yang lewat.

Pengguna jalan berdalih efisiensi waktu dan jarak tempuh yang lebih dekat membuat mereka lebih memilih jembatan ini meskipun memiliki risiko runtuh.

Petinggi Desa Pendosawalan, Hidarwo, menjelaskan, jembatan yang membentang di atas sungai Pendosawalan – Bakalan sepanjang 30 meter ini masih terus digunakan warga untuk keperluan ke sawah, pasar maupun tempat kerja ke pabrik.

Jembatan tersebut, sejarahnya dibangun sendiri oleh petinggi Desa Pendosawalan Sudiyanto pada Tahun 1989.

”Dulu jembatan tersebut dibangun dengan bambu lalu diganti dengan kerangka besi,” ungkap Hidarwo, Kamis 14 Juli 2023.

Karena lama tidak ada pembangunan, jembatan tersebut mengalami kerusakan. Kerusakan ini terjadi sudah cukup lama.

Selama ini perbaikan hanya dilakukan sebisanya oleh para petinggi Desa Pendoswalan secara pribadi.

Adapun bantuan penanganan dari pemerintah kabupaten (Pemkab) belum ada. Padahal, ribuan warga melintas setiap harinya.

BACA JUGA :  Ini Cara SDIU Fadlun Nafis Merawat Eksistensi Permainan Tradisional

”Rusaknya sudah sangat lama. Belum ada bantuan penanganan dari pemerintah baik Pemkab maupun Provinsi. Kami berharap segera ada bantuan pembangunan biar tidak membahayakan pengguna jembatan,” bebernya.

Hidarwo mengatakan, perbaikan sebenarnya telah diupayakan secara pribadi oleh para petinggi di Desa Pendosawalan saat menjabat.

Namun, perbaikannya dilakukan semampunya.

Ia melihat kondisi jembatan masih cukup membahayakan, karena jumlah kendaraan yang melintas sangat banyak.

Apalagi kondisi jembatan pada bagian pondasi itu juga sudah mulai rusak setelah diterjang banjir yang cukup besar beberapa waktu yang lalu.

Ia juga khawatir, derasnya air sungai saat hujan akan menambah kerusakan jembatan yang menjadi akses warga tersebut.

”Jika turun hujan cukup lebat air akan naik keatas menghantam jembatan sehingga membahayakan bagi yang melintas,” katanya.

Ia berharap, Pemkab maupun Pemprov dapat segera membantu pembangunan jalan, mengingat pemerintah desa tidak bisa melakukan perbaikan menggunakan dana desa (DD) maupun alokasi dana desa (ADD).

Perbaikan jembatan juga dinilai sangat mendesak karena kondisi jembatan yang semakin rapuh akibat banyaknya pengguna dan usia jembatan yang semakin tua.

”Kami dari pemerintah desa sangat berharap perhatian dari Pemerintah Daerah maupun Provinsi untuk segera dibangun jembatan tersebut, mengingat anggaran DD maupun ADD tidak ada alokasinya untuk pembangunan jembatan tersebut dan selama ini untuk perbaikan juga perawatan jembatan selalu merogoh kocek pribadi para petinggi,” terangnya. (Ar/Dr)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini