Mantan Napi Teroris Buka Warung NKRI, Tengok Yuk

waktu baca 2 menit
Senin, 19 Jun 2023 11:33 0 531 mondes

JEPARA – Mondes.co.id | Di Kabupaten Jepara telah dibuka Warung NKRI. Ini merupakan akronim dari Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tongkrongan baru ini telah resmi dibuka pada Senin, 19 Juni 2023.

Warung NKRI menempati lantai bawah Omah Jagong, kompleks Museum RA Kartini.

Tepatnya berada di sebelah barat Pos Polisi Shopping Center Jepara (SCJ).

Di Warung NKRI, tersedia beragam pilihan menu makanan dan minuman dengan harga terjangkau.

Bagi pecinta kopi, di sini juga banyak menu andalan kopi yang langsung diracik oleh barista.

Peresmian ditandai penandatanganan piagam dan prasasti, oleh Direktur Pencegahan pada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irfan Idris.

Dijelaskan Idris, konsep Warung NKRI ini untuk mencegah berkembangnya paham radikalisme dan terorisme.

“Ini bagian dari kotra-narasi yang ada dalam amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018, kita seluruh komponen bangsa harus melakukan kesiapsiagaan nasional, kontraderadikalisasi, dan deradikalisasi,” ujarnya.

Narasi-narasi kebangsaan dan nasionalisme disuguhkan ke pengunjung dalam tiap santapan menu hidangan.

Termasuk ditransformasikan melalui dialog-dialog.

Di tempat itu, mereka juga bisa berbelanja produk hasil UMKM setempat.

“Di sini tempat ngopi, ngeteh, untuk santai, dan sesekali nanti ada dialog-dialog kebangsaan,” tuturnya.

Selain itu, nantinya Warung NKRI ini juga dapat dijadikan wadah untuk memberdayakan para mantan narapidana kasus terorisme atau keluarganya.

Bagi pemilik produk, mereka pun bisa menjualnya di sini.

Hal tersebut sudah berjalan di beberapa daerah, bahkan ada yang dikelola oleh korban bom.

BACA JUGA :  Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara Semakin Megah

“Karena kalau tidak ada kerjaan, ya tentu bisa mereka (eks-napiter) dipengaruhi untuk kembali beraksi lagi,” imbuhnya.

Idris berharap, nantinya suguhan-suguhan di Warung NKRI ini dapat melahirkan daya cegah dan daya tangkal yang kolektif.

Itu demi menguatkan pertahanan bangsa dari paham radikalisme dan terorisme.

Mengingat potensi ancaman dalam tahun politik. (Ar/Dr)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini