Rasa Syukur Warga Ketanggan Membuncah Melalui Pelestarian Tradisi

waktu baca 2 menit
Rabu, 31 Mei 2023 03:28 0 918 mondes

PATI – Mondes.co.id | Desa Ketanggan, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, menggelar Sedekah Bumi, Selasa 30 Mei 2023. Tradisi turun-temurun ini merupakan bentuk rasa syukur kepada Tuhan YME karena telah memberikan tanah subur dan kemakmuran.

Ketanggan merupakan salah satu desa yang termasuk dalam kawasan Kecamatan Gembong.

Wilayahnya berbatasan langsung dengan Desa Klakah Kasihan di sebelah barat, Desa Guwo di timur, Desa Siti Luhur di utara, dan Desa Pohgading di bagian selatan.

Daerah ini terdapat beberapa perdukuhan, diantaranya Dukuh Kwaren, Dukuh Punjul, Dukuh Tengger, Dukuh Pule Rejo, dan Dukuh Ketanggan.

Kepala Desa Ketanggan, Teguh Sutanto mengatakan, sedekah bumi sebagai salah satu cara warga untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan, atas rezeki yang berlimpah berupa hasil bumi, yang selama ini menjadi mata pencaharian penduduk.

“Acara sedekah bumi ini secara rutin kita selenggarakan setiap setahun sekali, yakni pada bulan Apit pada kalender Jawa. Hal ini, tak lain adalah bentuk ungkapan syukur kita kepada Tuhan,” ujar Teguh.

Seiring berkembangnya zaman. Tradisi ini tetap di lestarikan seperti adanya barongan sebagai simbol untuk mengusir aura negatif di lingkungan.

Budaya tersebut, sudah ada sejak dipimpin kepala desa generasi pertama hingga sekarang Generasi ke tujuh.

“Dalam serangkaian acara saya hanya meneruskan tradisi nenek moyang saja, adanya acara ini, warga desa sini hidup rukun, saling bergotong royong dengan mayoritas mereka bekerja di Sawah. Entah sebagai petani ataupun buruh tani,” imbuhnya.

BACA JUGA :  Manajemen Persipa akan Beri Bonus ke Pemain Bila Tampil Impresif

Desa yang kaya akan sumber daya alam, sawah, ladang dialiri air sungai kecil yang bersumber dari mata air Muria. Dengan cuaca yang sejuk serta struktur tanah yang subur.

“Semoga dengan mengadakan sedekah bumi ini, Desa Ketanggan selalu diberikan kemudahan, suasana yang damai serta dijauhkan dari bahaya atau pagebluk,” harapnya. (Dn/Dr)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini