PATI – Mondes.co.id | Gegernya dugaan kasus pemerasan yang dilakukan wartawan abal-abal pada SPBU di Kabupaten Pati. Membuat satu persatu korban yang merasa dirugikan wartawan gadungan, mulai berani angkat bicara.
M Nur Sukarno, suami Kepala Desa (Kades) Tluwuk, Kecamatan Wedarijaksa, mengaku sempat bersinggungan dengan orang yang mengaku-ngaku awak media.
Para wartawan gadungan itu, mendatangi istrinya, dan mempermasalahkan proses pengerjaan talud yang disebut mereka tidak transparan.
“Kebetulan papan laporan pengerjaan hilang tertiup angin dan tidak dipasang lagi. Nah, ada kecurigaan dari mereka,” ungkap Sukarno, Senin 12 Desember 2022.
Dirinya mengindikasikan, jika wartawan para bodrek saat itu hanya ingin meminta uang dengan mencari-cari kesalahan istrinya sebagai kades.
“Tapi menurut saya itu masalah uang. Mereka tidak minta uang, tapi indikasinya kesana. Seandainya istri saya kasih uang ya berhenti dikasuskan,” tambahnya.
Lanjut Sukarno, bahkan wartawan abal-abal itu sampai mengadu kepada inspektorat. Faktanya, apa yang dituduhkan tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
“Akhirnya mereka minta maaf, yang sudah ya sudah gitu. Dua kali, sebelumnya saya lupa. Sempat dilaporkan Pj juga, tapi tidak ada korupsi dan sebagainya, akhirnya minta maaf. Prosesnya satu bulan,” tandasnya. (Dy/Dr)
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar